Sumatera Utara selama ini lebih banyak dikenal dengan bahasa Batak. Padahal selain itu masih ada bahasa daerah Sumatera Utara yang lain dan itu tersebar di berbagai wilayah.
Informasi seperti ini penting diketahui khususnya bagi kamu yang mau bermukim di provinsi tersebut. Dengan cara ini maka kamu bisa mempelajari dulu bahasa tersebut sebelum menetap.
Selain perbedaan bahasa, beberapa daerah juga ada yang memiliki dialektika yang berbeda. Karena itu di artikel ini juga akan dijelaskan terkait daerah mana yang menggunakan bahasa tersebut dan dialektika di dalamnya.
Daftar Bahasa Daerah Sumatera Utara Terlengkap
Ada berbagai bahasa daerah yang ada di provinsi tersebut dan berikut beberapa penjelasannya:
Bahasa Batak

Selama ini, bahasa Batak juga memiliki berbagai dialek dan berikut ulasan selengkapnya:
- Dialek Mandailing
- Dialek Toba.
- Dialek Karo
- Dialek Pakpak
- Dialek Simalungun
Setiap dialek di atas memiliki perbedaan dimana ada yang cukup dominan di berbagai daerah. Misalnya dominasi dialek Simalungun sebanyak 69%, Mandailing 75%, dialek Pakpak 75%.
Persentase ini tergolong cukup tinggi daripada bahasa daerah yang ada di provinsi tersebut. Lalu bahasa tersebut kerap dipakai di daerah Kabupaten Asahan Kota Tanjung, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Kabupaten Langkah dan yang lainnya.
Bahasa Jawa

Rata-rata bahasa Jawa di provinsi tersebut sama dengan Jawa yang ada di Yogyakarta dan Surakarta. Perbedaannya antara bahasa induk dengan yang ada di Sumatera Utara sekitar 52%.
Selain itu, bahasa ini juga terdiri dari berbagai dialek yang berbeda. Misalnya dialek Kampung Pajak, dialek, Wonosari, Tuntungan, Nagar Kesiangan, Bukit Mas dan berbagai dialek lain.
Perbedaan dari semua dialek tersebut ada di kisaran 51% hingga 80%. Umumnya bahasa Jawa lebih banyak dipakai di Desa Bukit Mas, Besitang, desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Kecamatan Buntu Pane dan yang lainnya.
Bahasa Melayu

Total dialek untuk bahasa melayu ada 11 dialektometri. Perbedaan di setiap dialek tersebut kisarannya 51% hingga 72% saja. Lalu isolek bahasa tersebut persentasenya sekitar 81% hingga 10 persen.
Lalu kesebelas dialek tersebut seperti dialek Stabat Lama, secanggang, Sungai Sakat, CInta Air, Hamparan Perak dan lainnya. Sedangkan untuk yang tinggal di daerah Tapanuli Tengah dan Selatan sering memakai dialek Muara Sipongi dan Sorkam.
Bahasa Minangkabau

Bahasa daerah ini sering dipakai di Kecamatan natal, Kabupaten Dialing Databla, Kabupaten Tapanuli Tengah dan yang lainnya. Selain itu, bahasa tersebut juga memiliki berbagai dialek. Misalnya dialek Natal perbedaannya sekitar 55%, dialek Sorkam 71%,
Selama ini dialek Sorkam ini dikenal varian dari bahasa Minangkabau. Lalu untuk dialek lain seperti Tanjung Balai perbedaannya sekitar 55%. Sehingga isolek dari bahasa tersebut perbedan seluruhnya sekitar 81% hingga 100%.
Bahasa Nias
Bahasa Nias dikenal hanya ada 4 dialek seperti Simaluaya, Pasir Teluk, Hilimboe dan Nias. Semua dialek tersebut perbedaannya antara 51% hingga 69%. Lalu dari sisi isolek Nias persentasenya antara 81% hingga 100% jika dibandingkan bahasa daerah lain di Sumatera Utara.
Lalu bahasa tersebut juga banyak digunakan di 6 daerah atau perkotaan di provinsi tersebut. Beberapa diantaranya Kecamatan Pulau-Pulau Bata, Kabupaten Nias Selatan, Pasar Teluk Dalam dan beberapa daerah lain.
Jadi bahasa daerah Sumatera Utara secara keseluruhan terbagi menjadi 5 bahasa. Semua bahasa tersebut memiliki dialek yang berbeda di setiap daerah dan kota. Tingkat perbedaan dialek tersebut juga tergolong cukup tinggi di kisaran 51% hingga 75%.