Hotel Danau Toba Medan, Pilihan Terbaik untuk Liburanmu

Hotel Danau Toba Medan, Pilihan Terbaik untuk Liburanmu

Medan merupakan ibu kota Sumatera Utara yang menjadi salah satu destinasi populer di tanah air. Pasalnya, kota ini memiliki banyak destinasi wisata yang sayang untuk dilewatkan, lho. Nah, jika kamu juga punya rencana liburan ke Medan, maka Hotel Danau Toba Medan bisa menjadi pilihan terbaik kamu untuk  tempat menginap.

Hotel ini menawarkan pengalaman menginap yang luar biasa, dengan berbagai fasilitas mewah dan lokasi yang strategis. Dan dalam artikel ini, kami akan menjelaskan mengapa Hotel Danau Toba International Medan harus menjadi pilihan tempat menginap kamu ketika berkunjung di Medan.

Sekilas Tentang Hotel Danau Toba Medan

Hotel Danau Toba International Medan termasuk salah satu hotel bintang 5 yang ada di kota ini. Lokasinya berada di Jalan Imam Bonjol Nomor 17, Kota Medan. Selain lokasinya yang strategis di pusat kota, hotel ini menawarkan suasana alam yang indah, bersih, lengkap dengan berbagai fasilitas yang membuat para tamu hotel merasa nyaman. 

Hotel Danau Toba International merupakan hotel langganan para wisatawasan yang sedang melakukan kunjungan ke Medan. Entah itu solo traveling, liburan keluarga, bulan madu untuk pasangan, hingga untuk menghadiri acara bisnis.

Fasilitas Hotel Danau Toba Medan

Berikut ini beberapa fasilitas unggulan dari Hotel Danau Toba International yang menjadi daya tarik utama hotel ini:

1. Tersedia Ratusan Kamar

Sebagai hotel berbintang 5 di Medan, Hotel Danau Toba International menawarkan beraagam pilihan kamar dengan konsep desain yang modern dan kekinian. Tak tanggung-tanggung, jumlah kamar yang tersedia ada 310 kamar dengan berbagai tipe yang bisa kamu pilih, di antaranya: 

Standar: ukuran kamar 15 meter persegi, lengkap dengan fasilitas kamar hotel bintang 4 seperti layanan laundry, layanan panggilan bangun tidur, dan pillow menu.

Deluxe dan Executive Suite: menghadap ke kolam renang, lengkap dengan karpet, ruang tamu, dan dapur.

Superior dan Junior Suite: ukuran kamar 30 meter persegi, lengkap dengan satu tempat tidur (queen atau king) atau dua single bed.

Setiap kamar pun dilengkapi berbagai fasilitas yang nggak main-main. Mulai dari kamar mandi dengan bathup, minibar, hairdryer, AC, TV, dan akses WiFi gratis. Beberapa kamar bahkan dilengkapi dengan kamar mandi marmer, tea seat, telepon, coffee machine, dan kulkas.

2. Kolam Renang dengan View Taman

Salah satu daya tarik utama hotel ini adalah Hermina Lagoon Pool, yaitu kolam renang yang luas dengan pemandangan taman hijau yang asri. Sangat cocok buat kamu dan keluarga yang ingin bersantai, berenang, atau sekedar nyore.

3. Cafe Terrace Restaurant dan Lounge Bar

Kalau terkena serangan lapar mendadak, tak perlu jauh-jauh keluar hotel untuk mencari makanan. Kamu bisa langsung cus saja ke Cafe Terrace Restaurant yang berkonsep elegan. 

Ada berbagai menu makanan yang bisa kamu nikmati di sini, favoritnya adalah Steamboat Medan Suki, BBQ, Babi Chicken Parade, dan aneka masakan Nusantara dengan cita rasa mewah. 

Kalau ingin minum-minum sambil nge-chill bareng teman atau pasangan, terdapat juga Lounge Bar dan Kopi Medan yang menyajikan aneka minuman kopi dari berbagai daerah..

4. Fasilitas Lainnya

Hotel berbintang 5 ini juga menyediakan berbagai fasilitas lainnya, seperti layanan kamar 24 jam, pusat kebugaran, klub malam, ATM, dan business center 24 jam. Di dalam area hotel juga terdapat Convention Hall yang luas dan sering jadi langganan bagi yang ingin mengadakan event seperti resepsi pernikahan, perlombaan, workshop, meeting, dll.

5. Dekat dengan Destinasi Wisata

Hotel ini memiliki lokasi yang sangat strategis, karena berada di kawasan bisnis, dekat dengan bandara, serta banyak destinasi wisata. Di antaranya:

  • Tjong A Fie Mansion (850 meter)
  • Sun Plaza (1,8 km)
  • Istana Maimun (2 km)
  • Medan Mall (2,8 km) 
  • Vihara Gunung Timur (2,8 km)
  • Rahmat International Wildlife Museum and Gallery (3 km)
  • Kampung Selfie (3,2 km)
  • Sri Deli Park (2,2 km)
  • Wonders Water World (5,7 km)

Akhir Kata

Secara keseluruhan, Hotel Danau Toba Medan adalah pilihan yang recommended untuk traveler maupun keluarga yang mencari penginapan berbintang 5 di Medan. Dengan lokasi yang strategis, akomodasi berkelas, fasilitas lengkap, dan berbagai aktivitas di sekitar hotel, menjadikan pengalaman liburan kamu makin berkesan.

6 Rekomendasi Wisata di Sumatera Utara Terbaik

6 Rekomendasi Wisata di Sumatera Utara Terbaik

Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan alam luar biasa. Karenanya tidak heran jika tempat wisata di Sumatera Utara ini sangat beragam, mulai dari danau luas sampai air terjun yang indah.

6 Rekomendasi Wisata di Sumatera Utara Terbaik yang Sayang untuk Dilewatkan!

Apabila pembaca sedang ingin berkunjung ke Sumatera Utara, dan ingin mencari referensi tempat mana saja yang dapat dikunjungi maka pastikan untuk menyimak pembahasannya sampai habis. 

1. Danau Toba

Tentunya kalau membahas tentang Sumatera Utara tidak lengkap rasanya jika tidak membahas wisata Sumatera Utara, Danau Toba yang terkenal. Danau ini tidak hanya terkenal di kalangan penduduk lokal saja, tapi juga menjadi salah satu pilihan destinasi wisata turis mancanegara.

Salah satu daya tarik Danau Toba adalah luasnya yang mencapai 1.130 KM persegi, yang membuatnya menjadi danau vulkanik terbesar di dunia. Dengan luasnya yang sangat besar, dan warna airnya yang khas membuat danau ini memiliki daya tarik tersendiri.

Belum lagi pemandangan indah yang berada di sekliling danau ini, membuatnya dengan cepat terkenal di kalangan masyarakat. Karenanya tidak heran jika setiap tahunnya, tempat wisata ini selalu ramai oleh wisatawan. 

2. Patung Yesus Sibea-Bea

Ingin berjalan-jalan, namun juga ingin sekaligus merasakan wisata religi yang menyentuh jiwa? Patung Yesus Sibea-Bea ini jawabannya. Letaknya ada di Pulau Samosir, yang juga merupakan destinasi wisata terkenal juga di Sumatera Utara. 

Nama patung ini juga diambil dari nama bukit dimana lokasi patung ini berada. Patung Yesus ini dapat dikatakan sebagai ikon dari daerah Sibea-Bea dengan ketinggian yang mencapai 61 meter, yang artinya patung ini jauh lebih tinggi dari patung Yesus di Brasil setinggi 30 Meter.

Selain mendapatkan wisata religi, pengunjung juga akan mendapatkan pemandangan yang sangat indah. Dengan Danau Toba yang sangat indah di sekelilingnya, dan lahan hijau membuat siapapun yang berkunjung akan menjadi lebih tenang. 

3. Pulau Samosir

Wisata di Sumatera Utara selanjutnya yang dapat dicoba adalah Pulau Samosir yang memiliki letak di tengah Danau Toba. Oleh karena itu biasanya kunjungan ke Pulau Samosir ini akan satu paket dengan kunjungan ke Danau Toba.

Di sini pengunjung tidak hanya akan disambut dengan pemandangan alam yang indah, tapi juga tradisi kental yang masih dijaga. Nantinya pengunjung dapat melihat berbagai karya seni, dan budaya khas Suku Batak dari mulai tarian sampai makanan.

Rumah-rumah penduduk di pulau ini juga masih terjaga ciri khasnya, jadi selain berwisata alam pengunjung juga dapat merasakan wisata edukasi. Tentu nantinya hal ini akan menjadi salah satu pengalaman yang tidak dapat dilupakan. 

4. Taman Alam Lumbini

Ingin mencoba wisata religi lainnya? Kali ini ada Tama Alam lumbini yang merupakan replika dari Pagoda Shwedagon yang berada di Myanmar. Taman ini terletak di Komplek International Buddhist Centre dengan luas kurang lebih 3 hektar.

Taman ini digunakan sebagai tempat peribadatan, namun juga dibuka untuk menjadi tempat wisata religi agama Budha. Replika pagoda ini masuk ke dalam MURI dikarenakan menjadi pagoda tertinggi di Indonesia dan tertinggi kedua di Asia Tenggara.

Apabila ingin berkunjung ke tempat ini, pengunjung tidak akan dipungut biaya sama sekali alias gratis. Di sekelilingnya juga dihiasi taman bunga yang tersusun rapi, dan cantik tentunya akan sayang apabila hal tersebut dilewatkan. 

5. Bukit Holbung 

Tempat wisata di Sumut yang lagi hits selanjutnya ini masih berlokasi di Pulau Samosir, yakni Bukit Holung. Lokasi ini pernah dijadikan sebagai tempat syuting salah satu film populer di Indonesia loh, yakni film Ngeri-Ngeri Sedap.

Kawasan perbukitan ini terdiri dari 8 bukit yang dapat pengunjung manfaatkan untuk melakukan berbagai kegiatan menyenangkan. Mulai dari berburu foto untuk sosial media, camping, berjalan menikmati pemandangan, atau hanya untuk sekedar menenangkan diri. 

Di kawasan ini juga pengunjung dapat menikmati pemandangan Danau Toba dengan lebih leluasa. Jadi kalau berkunjung ke Pulau Samosir, jangan lupa untuk berkunjung juga ke Bukit ini untuk menikmati pemandangannya yang indah. 

6. Air Terjun Sipiso Piso

Terakhir yang menjadi rekomendasi wisata di Sumatera Utara adalah Air Terjun Sipiso yang merupakan salah satu Air terjun tertinggi di Indonesia. Nama air ini diambil dari aliran airnya yang mengucur deras membentuk garis vartikal layaknya sebuah pisau yang memanjang. 

Ketinggian yang dimiliki oleh air terjun ini adalah 120 Meter, dan aliran airnya berasal dari Sungai Panjanabolon. Kalau ingin berkunjung ke air terjun ini pastikan dalam kondisi yang prima supaya lebih semangat ketika berkunjung. 

Keindahan yang dimiliki oleh tempat ini juga tidak perlu diragukan lagi, jadi sangat cocok apabila ingin berkunjung ke tempat ini untuk bersantai dan menghilangkan penat. 

Itulah tadi beberapa rekomendasi tempat wisata di Sumatera Utara yang dapat dikunjungi, mulai dari wisata alam sampai taman nasional yang merupakan tempat religi terbaik untuk dikunjungi.

Kuliner Medan yang Paling Populer dan Sering Dibeli

Kuliner Medan yang Paling Populer dan Sering Dibeli

Kuliner Medan menawarkan sensasi rasa yang otentik, dan bagi Anda yang mencari makanan yang sesuai dengan syariat Islam, kota ini juga memiliki beragam pilihan kuliner Medan halal. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak kuliner baru bermunculan, namun beberapa di antaranya telah ada sejak lama dan menjadi kuliner Medan legendaris yang wajib dicoba saat berkunjung ke kota ini.

Terletak di lintasan perdagangan, beragam pengaruh budaya dari Melayu, India, Cina, hingga Arab terasa dalam setiap gigitan makanan kota Medan. Sehingga banyak orang yang cocok dengan kuliner Medan. Karena hampir semua bangsa yang hidup di nusantara semuanya ada di Medan. Jadi tak usah khawatir untuk membeli kuliner khas kota Medan, karena dijamin pasti cocok.

Kuliner Medan yang Paling Terkenal dan Sering Dibeli

Berikut adalah sekelumit cerita tentang kelezatan kuliner Medan yang wajib Anda cicipi.

1. Soto Medan

Soto Medan adalah sup tradisional yang berasal dari Sumatera Utara, khususnya dari kota Medan. Yang membuat Soto Medan berbeda dari jenis soto lainnya di Indonesia adalah penggunaan santan sebagai salah satu bahan utamanya. Kuahnya yang kental dan kremi, berasal dari kombinasi santan dan beragam rempah-rempah seperti kunyit, serai, dan jahe yang memberikan rasa kaya dan harum.

Biasanya, daging ayam atau sapi yang telah direbus hingga empuk dicampur ke dalam soto. Beberapa varian juga menambahkan jeroan seperti hati atau usus yang telah dibersihkan dan dimasak hingga matang. Untuk pelengkap, Soto Medan seringkali disajikan dengan nasi, kerupuk, dan sambal khas untuk menambah sensasi pedas. Sayur-sayuran seperti tauge dan kentang kadang-kadang juga ditambahkan untuk memberikan tekstur dan rasa tambahan. Soto Medan menjadi pilihan sarapan favorit bagi banyak warga Medan karena kehangatannya yang mampu memberikan energi untuk mengawali hari.

2. Mie Aceh

Mie Aceh, seperti namanya, memang berasal dari Aceh, namun popularitasnya telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Medan. Mie Aceh dikenal dengan tekstur mi yang kenyal serta bumbu rempah khas yang memberikan rasa pedas dan gurih.

Ada dua varian utama Mie Aceh, yaitu Mie Aceh Goreng dan Mie Aceh Kuah. Mie Aceh Goreng dimasak dengan cara menggoreng mi bersama daging sapi, udang, atau kerang dengan rempah-rempah khas. Sedangkan Mie Aceh Kuah, mi direbus dengan kuah berbumbu rempah yang pekat, serupa dengan sup, dan biasanya disajikan dengan potongan daging sapi atau udang.

Selain itu, apa yang membuat Mie Aceh begitu spesial adalah penggunaan rempah-rempah seperti jinten, ketumbar, serta daun jeruk purut yang menciptakan aroma khas dan menggoda selera. Tak jarang, Mie Aceh disajikan dengan tambahan irisan bawang goreng, daun bawang, serta sambal pedas di sampingnya untuk menambah kelezatan dan kedalaman rasa.

3. Bika Ambon

Bika Ambon adalah salah satu kue khas Medan yang telah dikenal luas di seluruh Indonesia. Kue ini terbuat dari campuran tepung tapioka, santan, telur, ragi, serta gula, yang kemudian dipanggang hingga matang. Salah satu ciri khas Bika Ambon adalah teksturnya yang berpori, memberikan sensasi gigitan yang unik dan lembut di mulut.

Rasa manis dari Bika Ambon berasal dari gula yang digunakan dalam adonannya, sementara aroma khas daun pandan menambah kesegaran dan kenikmatan pada kue ini. Warna kuning cerah dari Bika Ambon berasal dari telur dan sedikit pewarna makanan, membuatnya tampak menarik dan menggugah selera. Taburan gula pasir di atasnya menambah tekstur garing pada lapisan terluar kue, sementara bagian dalamnya tetap lembut dan empuk. Bika Ambon seringkali disajikan dalam berbagai acara, baik itu sebagai camilan maupun sebagai hidangan penutup dalam berbagai acara khusus.

4. Lontong Sayur Medan

Lontong sayur Medan adalah salah satu variasi dari lontong sayur yang dikenal di berbagai daerah di Indonesia. Namun, ada beberapa hal yang membuat lontong sayur versi Medan ini istimewa. Salah satunya adalah kuah santannya yang kental dan gurih, memberikan rasa yang kaya dan mengenyangkan. Kuah ini biasanya dibuat dari campuran santan, rempah-rempah, dan gula merah, yang memberikan rasa manis gurih khas.

Dalam penyajiannya, lontong sayur Medan biasanya dilengkapi dengan potongan lontong yang telah dipotong-potong, serta sayur labu siam yang telah direbus hingga empuk. Selain itu, untuk menambah rasa dan tekstur, seringkali ditambahkan potongan daging sapi atau udang yang telah direbus atau digoreng. Tak jarang, lontong sayur ini juga dilengkapi dengan kerupuk, sambal, dan serundeng untuk memberikan rasa dan tekstur tambahan yang semakin melengkapi kenikmatan hidangan ini. Lontong sayur Medan cocok disantap sebagai sarapan atau makan siang, memberikan energi dan kehangatan bagi yang menyantapnya.

5. Durian Medan

Durian Medan adalah salah satu varietas durian yang paling populer di Indonesia dan bahkan di beberapa negara lain. Durian ini berasal dari Sumatera Utara, khususnya daerah Medan. Yang membedakan durian Medan dengan varietas durian lainnya adalah kualitas daging buahnya. Daging buah durian Medan terkenal tebal, krimi, dan manis, dengan sedikit pahit yang menjadi ciri khas rasa durian. Warna daging buahnya yang kuning keemasan menandakan kematangan dan kelezatan buah ini.

Durian Medan sering dijuluki sebagai “raja buah” karena rasa dan teksturnya yang premium. Ketika musim durian tiba, banyak pedagang yang menjual durian Medan baik di pinggir jalan maupun di pusat-pusat perbelanjaan. Banyak pecinta durian yang rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk menikmati durian Medan di tempat asalnya.

6. Bolu Meranti

Bolu Meranti adalah salah satu kue yang identik dengan kota Medan. Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Medan, bolu ini kerap dijadikan sebagai oleh-oleh khas yang wajib dibawa pulang. Bolu Meranti memiliki tekstur kue yang lembut dengan isian yang melimpah dan beragam rasa. Dari rasa keju, coklat, hingga stroberi, setiap varian rasa menawarkan kenikmatan tersendiri.

Apa yang membuat Bolu Meranti begitu spesial adalah kualitas bahan-bahannya yang selalu terjaga. Proses pembuatan bolu ini melibatkan teknik-teknik khusus untuk memastikan tekstur kue tetap lembut dan isian tetap melimpah. Setiap lapisan kue digulung dengan sempurna, sehingga saat disantap, kue ini mudah untuk dipotong dan tidak mudah hancur. Presentasi bolu yang indah dengan kemasan yang elegan membuatnya semakin menarik untuk dijadikan sebagai hadiah atau oleh-oleh bagi keluarga dan kerabat.

Sebagai kota dengan keanekaragaman budaya dan etnis, Medan dengan bangga mempersembahkan kekayaan kulinernya yang tak terhitung jumlahnya. Dari makanan pinggir jalan hingga restoran berkelas, kuliner Medan selalu berhasil memikat hati setiap pengunjungnya. Jangan lupa untuk mencoba berbagai kuliner Medan halal yang tak kalah lezatnya. Dan bagi Anda yang ingin merasakan nostalgia, beberapa kuliner Medan legendaris siap mengajak Anda dalam perjalanan rasa yang tak terlupakan.

Sejarah Cerita Danau Toba dan Ringkasan ceritanya

Sejarah Cerita Danau Toba dan Ringkasan ceritanya

Cerita Danau Toba menonjol sebagai salah satu legenda yang paling terkenal dan mengesankan. Sebagai salah satu danau vulkanik terbesar di dunia, Danau Toba tidak hanya dikenal karena keindahannya, tetapi juga karena cerita yang mendalam di balik terbentuknya danau tersebut. Baik itu cerita danau toba singkat maupun cerita danau toba lengkap, kisah ini mengajarkan kita tentang cinta, pengorbanan, dan kesetiaan.

Cerita Danau Toba Lengkap

Alkisah pada zaman dahulu kala, terdapat seorang pemuda dengan nama Toba. Ia merupakan seorang yatim piatu. Untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, Toba bekerja di ladang. Sesekali ia mencari ikan di sungai yang terletak tidak jauh dari gubuknya. Ikan hasil tangkapannya kerap dijadikan sebagai lauk dan bila berlebih, akan dijual ke pasar.

Pada suatu hari sepulang dari ladang, Toba memancing ikan di sungai tersebut. Ia sangat berharap untuk memperoleh ikan yang besar yang dapat dengan segera dimasaknya untuk dijadikan sebagai lauk. Terpenuhilah harapannya tersebut. Tidak berselang lama, ia melemparkan pancingnya ke sungai. Mata kailnya langsung disambar oleh seekor ikan. Betapa gembiranya Toba saat menarik tali pancingnya dan melihat seekor ikan dengan ukuran yang besar tersangkut di mata pancingnya.

Sejenak, Toba memperhatikan ikan besar yang berhasil ia pancing itu.” Ikan yang aneh.” Gumannya. Seumur hidupnya, Toba belum pernah melihat ikan dengan bentuk seperti itu. Warna ikan tersebut kekuningan serta sisik-sisiknya kuning keemasan. Tampak berkilauan sisik-sisik tersebut saat terkena paparan sinar matahari.

Saat Toba melepaskan mata kail dari mulut ikan tangkapannya tersebut, tiba0tiba terjadi sebuah keajaiban yang sama sekali tak pernah ia duga. Ikan aneh dengan sisik berwarna kuning keemasan tersebut berubahm menjelma menjadi seorang perempuan yang manis dan elok parasnya.

Toba terheran-heran ketika melihat keajaiban yang berlangsung di depan matanya itu. Ia hanya berdiri tak percaya dengan bola mata membulat serta mulut melongo.

“Tuan.” Kata perempuan cantik jelmaan dari ikan kuning itu.

”Aku adalah mahluk kutukan Dewa. Aku dikutuk karena telah melanggar larangan besarnya. Sudah ditakdirkan kepadaku, bahwa aku akan berubah bentuk dan menyerupai makhluk apa saja yang memegang atau menyentuhku. Karena tuan sudah memegangku, maka akupun berubah menjadi manusia. Seperti Tuan ini.”

Toba lantas memperkenalkan namanya. Begitu juga dengan perempuan berwajah cantik itu.” Namaku Putri, tuan.”

Toba lalu memikirkan sesuatu dan menjelaskan pemikirannya tersebut kepada Putri. Pemikirannya ialah untuk memperistri Putri karena Toba sangat terpesona dengan kecantikan si perempuan jelmaan ikan itu.

” Bersediakah engkau menikah dengan ku?” tanya Toba setelah pembicaraannya beberapa saat.

“Baiklah aku bersedia, tuan. Selama tuan bersedia juga untuk memenuhi satu syarat yang akan kuajukan.” Jawab Putri

“Syarat apa yang engkau inginkan? Sebutkanlah, aku pasti akan memenuhinya.”

“Permintaanku hanya satu, pastikan bahwa tuan dapat menutup rapat-rapat rahasiaku. Jangan sekali-kali tuan menyebutkan bila aku adalah seekor ikan. Bila tuan menyatakan kesedian tuan untuk menjaga rahasia ini, aku bersedia menjadi istri tuan.”

“Baiklah, aku berjanji akan menutup dengan rapat rahasimu ini. Rahasia ini akan hanya kita ketahui berdua.” Kata Toba.

Toba dan Putri pun akhirnya menikah. Pasangan tersebut hidup rukun dan berbahagia walau dalam kesederhanaan. Kebahagian mereka serasa kian lengkap dengan kehadiran buah hati mereka. Seorang anak laki-laki yang diberi nama Samosir.

Samosir tumbuh mejadi anak yang sehat dan memiliki tubuh yang kuat. Sayangnya, Samosir memiliki sifat yang pemalas dan agak nakal. Kehidupan Samosir sehari-harinya hanya tidur-tiduran. Ia seperti tak peduli dam tak ingin membantu sama sekali kerepotan ayahnya yang sibuk bekerja di ladang.

Bahkan, untuk sekadar mengantar makanan dan minuman untuk ayahnya pun, Samosir sering kali menolak bila diminta. Seandainya mau, Samosir akan melakukannya dengan malas-malasan dan wajah yang bersungut-sungut. Kian hari, kian bertambah malas kelakuan Samosir. Hal tersebut dikarenakan ibunya terus memanjakannya. Apapun yang diminta oleh Samosir, akan selalu diusahakan oleh ibunya untuk dipenuhi.

Samosir memiliki nafsu makan yang sangat kuat. Jatah makanan sehari untuk sekeluarga dapat dihabiskannya dalam waktu sekali makan. Toba merasa harus bekerja lebih keras lagi supaya bisa memenuhi keinginan makan anak semata wayangnya yang luar biasa itu.

Pada suatu hari, Samosir diminta ibunya untuk mengantarkan makanan dan minuman untuk ayahnya yang sedang bekerja di ladang. Samosir yang sedang bermalas-malasan pada mulanya enggan untuk menjalankan perintah ibunya tersebut. Meski demikian, setelah ibunya memaksa dengan terus-menerus akhirnya Samosir bersedia untuk mengantarkan makanan dan minuman tersebut meski dengan wajah yang muram dan bersungut-sungut.

Samosir membawa makanan dan minuman tersebut menuju ke ladang. Ditengah perjalanan, Samosir tiba-tiba merasa lapar. Dihentikannya langkah menuju kebun. Samosir lalu memakan makanan yang seharusnya akan diberikan untuk ayahnya tersebut. Makanan itu tidak dihabiskannya semua dan hanya disisakan sedikit. Dengan makanan dan minuman yang tersisa sedikit itu, Samosir lalu melanjutkan perjalanannya menuju ke ladang. Saat telah tiba di ladang, Samosir memberikan makanan dan minuman yang tinggal sedikit itu untuk ayahnya.

Toba yang sudah sangat merasa lapar karena bekerja keras sejak pagi langsung membuka bekal dan sangat ingin memakannya. Terperanjatlah Toba ketika melihat makan siang untuknya sudah tinggal sedikit.

” Mengapa jatah makanan dan minumanku tinggal sedikit?” tanya Toba dengat raut wajah marah.

Dengan wajah yang polos seolah tak melakukan kesalahan, Samosir menjawab.

” Tadi di jalan aku tiba-tiba merasa sangat lapar, Ayah. Maka dari itu, jatah makanan dan minuman ayah itu sudah kumakan sebagian. Akan tetapi, tidak semua kuhabiskan, bukan? Masih ada sedikit makanan dan minuman untuk makan siang ayah.”

“Dasar anak yang tidak tahu diuntung!” Makian Toba kepada anaknya.

Kemarahan Toba seketika kian meninggi. Serasa tak dapat lagi ia bersabar dan menahannya, umpatan Toba pun seketika itu meluncur.” Dasar kau, anak keturunan ikan!”

Samosir sangat ketakutan dan terkejut ketika mendengat umpatan dari ayahnya. Ia dengan cepat langsung berlari ke rumah sembari menangis. Pada saat sudah sampai di rumah dan bertemu dengan ibunya, Samosir langsung menceritakan semua cacian dan makian dari ayahnya yang menyebutkan bahwa dirinya adalah keturunan dari seekor ikan.

Mendengar pengaduan dari anaknya itu, ibu Samosir menjadi sangat sedih. Tak disangka, bila suaminya yang sangat ia sayang telah melanggar sumpah untuk tak menyebutkan bahwa Putri adalah mahluk yang berasal dari ikan.

Tak berselang lama, Samosir dan ibunya saling berpegangan tangan. Dalam hitungan sekejap, kedua ibu dan anak itu menghilang dan keajaiban pun terjadi. Pada bekas pijakan kaki Samosir dan ibunya, tiba-tiba menyembur air yang sangat deras. Dari dalam tanah, air yang disemburkan keluar seakan tiada henti.

Semakin lama tak semakin berkurang semburan air tersebut, malah semakin besar adanya. Dalam waktu yang cepat, permukaan tanah di daerah itu pun tergenang. Permukaan air kian meninggi dan tak berapa lama kemudian lembah yang digunakan oleh Toba sebagai tempat tinggal pun sudah penuh dengan genangan air. Hingga pada akhirnya, terbentuklah sebuah danau yang sangat luas di tempat itu.

Penduduk sekitar lalu menamakan menamakan danau tersebut sebagai Danau Toba. Adapun pulau kecil yang terletak ditengah-tengah Danau Toba itu disebut sebagai Pulau Samosir sebagai penanda bahwa itu merupakan tempat di mana Samosir dan ibunya berpijak untuk terakhir kalinya.

Pesan Penting Dari Cerita Danau Toba

Dalam sejarah, kisah cinta Toba dan Batak menjadi legenda yang diceritakan dari generasi ke generasi, mengajarkan nilai cinta, pengorbanan, dan pentingnya kedewasaan dalam menghadapi cobaan hidup. Meskipun mereka berdua telah menemui ajalnya, namun kehadiran Danau Toba menjadi saksi bisu dari kisah cinta abadi mereka.

Setelah peristiwa tragis yang menimpa keluarga mereka, Pulau Samosir menjadi tempat yang tenang, dimana roh Samosir berkumpul bersama dengan roh leluhurnya. Pulau tersebut tumbuh menjadi tempat yang subur dan damai, dan penduduk di sekitarnya menganggap pulau itu sebagai tempat suci.

Diceritakan bahwa di Pulau Samosir, setiap malam purnama, penduduk setempat sering mendengar suara tawa dan nyanyian yang datang dari tengah pulau. Menurut kepercayaan mereka, itu adalah suara Toba dan Batak yang sedang menari dan bernyanyi, merayakan cinta mereka yang tak pernah padam. Mereka percaya bahwa cinta Toba dan Batak telah menyatukan mereka kembali di alam baka dan mereka terus hidup dalam kebahagiaan.

Penduduk setempat juga memiliki tradisi untuk melempar bunga ke tengah danau setiap tahun pada malam purnama sebagai tanda penghormatan dan rasa syukur kepada Toba dan Batak. Mereka percaya bahwa dengan melakukan ritual ini, cinta dan kebahagiaan akan senantiasa menyertai kehidupan mereka.

Generasi demi generasi, kisah cinta Toba dan Batak terus diceritakan. Kisah ini mengajarkan kepada masyarakat setempat tentang pentingnya saling menghargai, saling memaafkan, dan terus berjuang dalam cinta meskipun dihadapkan dengan berbagai rintangan.

Seiring waktu, Danau Toba dan Pulau Samosir menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Sumatera Utara. Wisatawan dari berbagai penjuru dunia datang untuk melihat keindahan danau dan mendengar kisah legenda Toba dan Batak. Kisah ini tidak hanya menjadi simbol cinta abadi, tetapi juga simbol kebanggaan dan identitas bagi masyarakat Sumatera Utara.

Dibalik keindahan alam Danau Toba, tersimpan sebuah kisah yang sarat dengan pesan moral dan nilai-nilai kehidupan. Dari kisah yang telah diceritakan, kita dapat memahami betapa pentingnya menghargai cinta, kepercayaan, dan keluarga. 

Kesimpulan cerita danau toba adalah bahwa setiap kejadian di dunia ini memiliki makna dan alasan di baliknya, dan terkadang, kisah-kisah masa lalu dapat memberikan pelajaran yang berharga bagi generasi masa kini dan masa depan.

10 Penginapan di Aceh Terbaik dari yang Tradisional sampai Modern

10 Penginapan di Aceh Terbaik dari yang Tradisional sampai Modern

Mau ke Aceh, tapi masih bingung mau nginap dimana? Tenang, karena di sini akan diberikan rekomendasi 10 penginapan di Aceh terbaik, yang tentunya tidak akan mengecewakan supaya pengalaman liburan dapat lebih maksimal. 

10 Penginapan di Aceh Terbaik dari yang Tradisional sampai Modern!

Semua rekomendasi hotel ini tentunya berdasarkan review langsung dari para pengunjung hotel, jadi sudah pasti terbaik dan tidak akan mengecewakan sama sekali.

1. Umah Bango Bungalow

Pertama ada Umah Bango Bungalow yang memiliki daya tarik estetika unik, sehingga mampu dengan mudah mencuri perhatian para pelancong. Tapi, tentunya tidak hanya dari estetika saja melainkan dari kenyamanan yang tidak kalah bintang 5.

Mengusung tema arsitektur dengan kebudayaan lokal, membuat bungalow ini banyak dijadikan pilihan utama tempat singgah. Apalagi nuansa di sekelilingnya juga masih sangat asri, sehingga pengunjung serasa seperti balik ke kampung halaman. 

Lokasinya ada di Takengon, tepatnya di Jalan Sara Rasa, gang. Awan Kodok, Lr, Umah Bango Takengon 24552, Indonesia sekitar 11 Km dari Bandara Rembele. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau untuk sebuah bungalow dengan kapasitas sampai 8 orang, yakni Rp1,3juta permalam. 

2. Bie Homestay 

Ingin mencari penginapan di Aceh dengan nuansa yang nyaman, dan tenang? Bie Homestay ini solusinya. Karena di sini pelanggan ketika pertama kali tiba akan langsung disambut dengan pemandangan ke danau Laut Tawar.

Penataan dari penginapan ini memiliki konsep yang menarik, sehingga akan langsung memberikan hawa tenang kepada siapapun yang berkunjung. Di Bie Homestay ini juga diperbolehkan untuk wisatawan yang hanya sekedar ingin makan di café untuk berkunjung, tanpa harus menginap. 

Lokasi dari homestay ini berada di Jalan Puteri Pukes Kampung, Kala Lengkio, Kecamatan Kebayakan, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. Range harga yang ditawarkan penginapan ini mulai dari Rp800ribu untuk kamar berukuran kecil, namun nyaman. 

3. Freddies Santai Sumurtiga 

Ingin mencoba penginapan dengan nuansa Hawai atau Bali, namun di Aceh? Penginapan ini jawabannya. Karena di sini pengunjung akan mendapatkan nuansa layaknya Hawai atau Bali, apalagi penginapan ini juga terletak di pinggir pantai. 

Tidak hanya memiliki nuansa terbaik, hotel ini juga menyediakan fasilitas yang tidak main-main. Dari mulai bar, olahraga air, tempat penukaran mata uang sampai area pantai pribadi yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk bersenang-senang. 

Terletak di Jalan Bahagia, Skajaya, Sabang, Sabang di dekat Sumurtiga. Harga yang ditawarkan oleh penginapan ini cukup terjangkau, karena dimulai dari Rp 300ribu permalamnya, dengan fasilitas mumpuni yang dapat dimanfaatkan. 

4. Hermes Palace Hotel 

Ingin mencoba penginapan yang mewah, maka Hermes Palace Hotel ini merupakan solusinya. Karena hotel ini merupakan hotel bintang 4 pertama yang ada di Aceh, jadi bayangkan seberapa bagusnya penawaran dan fasilitas yang diberikan oleh hotel ini. 

Lokasi hotel ini sangat strategis, yakni dekat dengan Masjid Raya Baiturrahman hanya sekitar 10 menit berkendara dan dengan Bandara Sultan Iskandar Muda, 20 menit dari hotel. Tepatnya di Jalan T.Panglima Nyak Makam.

Harga yang ditawarkan mulai dari Rp900ribu. fasilitas di hotel ini terbilang cukup lengkap mulai dari kolam renang, bar, lounge, dan fitness center yang dapat digunakan oleh para tamu. 

5. The Pade Hotel 

Penginapan di Aceh selanjutnya merupakan hotel terbaik di Aceh, dan ternyata merupakan Hotel Boutique pertama di Aceh. Desain arsitektur yang dimilikinya mengusung gaya Timur Tengah, dengan nuansa yang megah namun tetap hangat.

Soal pelayanan di hotel ini, sudah tidak perlu diragukan lagi. Karena di sini keramahan dan kehangatan pelayanan yang dimiliki oleh staff hotel sudah sangat terlatih, sehingga membuat tamu menjadi nyaman ketika menginap. 

Lokasinya ada di Jalan Soekarno Hatta, Nomor 1 Desa Daroy Kamue. Harga yang ditawarkan termasuk terjangkau, karena dimulai dari Rp600ribu dan pengunjung sudah dapat menikmati fasilitas mewah yang ditawarkan. 

6. Kyriad Muraya Hotel 

Apabila ingin hotel yang sederhana, namun memiliki pelayanan layaknya hotel bintang 4 maka hotel ini dapat dijadikan pilihan. Hotel bintang 3 ini menawarkan fasilitas yang tidak main-main, dengan bangunannya yang modern dan nyaman. 

Hotel ini dapat dipilih apabila pengunjung ingin melakukan wisata kuliner di Aceh, karena hotel ini dekat dengan pusat kuliner yang terkenal di Aceh. Seperti Nasi Goreng Dauh, Warung kopi khas Aceh, dan Mie Razali. 

Lokasinya berada di Jalan, Tgk. Moh. Daud Beureueh nomor 5, Laksana, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Bagi yang berminat untuk menginap di hotel ini, maka dapat merogoh kocek mulai dari Rp700ribu per malam. 

7. Beu Ceubeh Cottage 

Kembali lagi dengan hotel yang memiliki bangunan tradisional, dan bernuansa alam. Lokasinya berada di Jalan Balek Gunung, Gampong Iboih, Suka Karya, Sabang, Indonesia dekat dengan pantai, sehingga menyediakan fasilitas pantai pribadi. 

Di sini pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas mulai dari memanah, tur jalan kaki, snorkeling, menyelam, pantai, bersepeda, kano, memancing, dsb. Semuanya itu dapat pengunjung nikmati ketika mengunjungi penginapan ini. 

Bangunan cottage ini sangat khas dan Aestetik, karena menggunakan nuansa kayu serta bambu jadi memberikan kesan adem dan sejuk. Harga dari hotel ini juga termasuk murah, karena mulai dari Rp400ribu untuk tipe kamar tertentu. 

8. The Sapo Belen

Selanjutnya ada penginapan di Aceh yang menawarkan nuansa pedesaan sangat kental, dan rasanya tidak seperti menginap di hotel melainkan di rumah sanak saudara atau di rumah nenek. Karena benar-benar bentukannya satu rumah yang kemudian kamarnya disewakan untuk hotel.

Meskipun begitu, jangan ragukan kenyamanan yang ditawarkan oleh hotel ini karena di sini kepuasan pelanggan adalah nomor satu. Karenanya tidak heran jika penginapan sederhana ini mampu bertahan lebih dari 15 tahun lamanya.  

Lokasinya ada di Pulo Sarok, dekat dengan Hutan Lae trup yang terkenal akan wisata orang utan dan buaya liarnya. Soal harga, jangan ditanya karena harga hotel ini sangat murah, mulai dari Rp150ribu sampai Rp250ribu satu kamar, permalamnya. 

9. Grand Nanggroe Hotel

Terakhir ada hotel bintang 3 yang juga sudah terkenal di kalangan pelancong yang sering mengunjungi Aceh. Hotel ini memiliki banyak fasilitas, dan terletak di lokasi strategis yakni di G8PR+VCQ, Jl. T. Imum, Cot Mesjid, Kec. Lueng Bata, Kota Banda Aceh, Aceh 23123.

Hotel ini dekat dengan Masjid Raya Baiturrahman berjarak kurang dari 3.2 km. Kemudian dengan pusat kota Banda Aceh Hotel ini berjarak kurang dari 4 km ,dan posisinya di sebelah Jacky Chan House. Selain itu juga tidak jauh dari bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, 

Harga hotel ini per malamnya tidak terlalu mahal, mulai dari Rp500ribu. Cocok bagi yang ingin berkunjung bersama keluarga, maupun untuk tempat singgah ketika sedang menjalankan urusan bisnis.

Semua rekomendasi penginapan di Aceh di atas juga hampir semuanya tersedia di layanan pemesanan online. Jadi sangat memudahkan pengunjung apabila ingin berkunjung atau check in di hotel-hotel tersebut. 

Mengenal Kekayaan Budaya di Aceh Provinsi Serambi Mekah 

Mengenal Kekayaan Budaya di Aceh Provinsi Serambi Mekah 

Aceh merupakan daerah di Indonesia dengan budaya yang unik dan terkenal dengan julukannya, yakni Serambi Mekkah. Selain unik, budaya di Aceh juga sangat beragam mulai dari tradisinya sampai Pakaian adat Aceh yang cantik.

Karena keunikan dan kekayaannya itulah, tidak heran jika Aceh menjadi salah satu provinsi wisata yang tidak pernah sepi pengunjung setiap tahunnya. 

Tradisi di Aceh

Seperti yang dikatakan tadi bahwa budaya di Aceh ini sangat kaya, hal ini dapat dilihat dari tradisi di Aceh yang sampai sekarang masih dilestarikan dengan baik. Apa saja tradisi tersebut? Simak pembahasannya di bawah. 

1. Peusijuek

Tradisi yang pertama adalah tradisi mendoakan semua orang supaya mendapat kebaikan yang biasanya dipimpin oleh pemimpin setempat. Apabila laki-laki, maka dipimpin oleh Teuku, dan untuk kaum perempuan, maka dipimpin oleh Ummi. 

Upacara ini masih bertahan sampai sekarang dan biasanya di masyarakat pedesaan, upacara ini masih dilakukan disetiap kegiatan seperti menaburkan benih di sawah, syukuran kendaraan baru, dsb. Sementara di kota biasanya hanya ada di pernikahan saja.  

2. Meugang

Apabila di daerah lain memotong daging kurban hanya dilakukan setahun sekali saja ketika Idul Adha, maka di Aceh ada tradisi Meugang atau Makmeugang. Tradisi ini adalah menyembelih hewan kurban sebanyak tiga tahun sekali.

Kegiatan ini dilakukan pada bulan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Nantinya daging yang sudah dipotong akan dimasak, dan dinikmati bersama-bersama dan dibagikan kepada beberapa orang kurang mampu, dan yatim piatu. 

3. Reuhab 

Kegiatan adat yang satu ini berkaitan dengan kematian, dan merupakan upaca adat yang kental akan budaya di Nagan Raya yang dilakukan oleh masyarakat Alue Tuho. Reuhab ini dapat dikatakan sebagai kamar sakral yang ditempati ketika ada seseorag yang meninggal dunia. 

Selain kamar, Reuhab ini juga dapat bermakna sebagai barang yang ditinggalkan oleh orang yang sudah meninggal dunia. Barang-barang ini nantinya akan disimpan di kamar Reuhab yang sudah disakralkan selama 40 hari. 

4. Uroe Tulak Bala

Rabu Aceh atau Uroe Tulak Bala adalah tradisi yang biasanya dilakukan oleh sebagian masyarakat yang ada di pantai barat selatan Aceh secara rutin setiap tahunnya. Ritual ini dilakukan bertujuan untuk menolak bala, dan dilakukan di bulan Safar. 

Alasan kenapa dilakukan pada bulan Safar, karena pada bulan ini diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad mulai mengalami sakit, dan tidak lama kemudian meninggal di bulan ketiga di tahun tersebut. Karena itu beberapa masyarakat percaya, kalau Safar adalah bulan yang berbahaya. 

5. Kenduri Beureuat

Tradisi yang terakhir ini seperti acara makan-makan bersama, yang dilakukan dengan tujuan untuk memohon berkah pada Allah SWT. Dilakukan pada saat nisfu Sya’ban atau pada tanggal 15 Sya’ban yang merupakan bulan kedelapan Kalender Hijriah. 

Acara ini biasanya dilaksanakan setelah sholat Maghrib ataupun Isya, dan nantinya masyarakat akan datang berbondong-bondong ke tempat kenduri. Masyarakat yang datang tersebut tidak datang dengan tangan kosong. 

Keseniaan Aceh

Membicarakan budaya di aceh rasanya tidak akan lengkap apabila tidak membahas keseniaannya. Di Aceh, keseniaannya sangat unik dan setiap dipertontonkan pasti akan membuat yang menyaksikan menjadi merinding. 

1. Tari Saman

Pertama adalah tari Aceh yang sudah mendunia yakni Tari Saman. Pada tarian ini, jumlah penarinya harus berjumlah ganjil minimal 9 dan biasanya dibawakan oleh laki-laki secara berkelompok dan tarian ini merupakan tarian khas Suku Gayo, yang merupakan suku tertua di Aceh. 

Gerakan tarian ini dilakukan dengan gerakan menepuk dada, dan lantai kemudian diiringi gendangan rebana oleh seorang Syeh. Syeh tersebut juga menyanyikan lagu dalam bahasa Gayo, dan para penari juga menggunakan pakaian adat suku Gayo. 

2. Ratoh Jaroe

Banyak sekali orang yang suka tertukar antara Ratoh Jaroe dengan Saman. Padahal keduanya memiliki perbedaan. Ratoh sendiri berarti alat musik pukul, atau biasanya juga disamakan dengan Rebana. 

Tarian ini dilakukan oleh sekelompok perempuan, dan jumlahnya bebas atau tidak ketentuan. Gerakan tarian ini hampir sama dengan tari Saman, dan sebelumnya tarian ini juga pernah dipertontonkan dalam pembukaan Asian Games di Jakarta tahun 2018 lalu. 

3. Didong

Tidak kalah unik dengan yang sebelumnya, kali ini ada Didong yang memiliki arti “nyanyian sambil bekerja”. Keseniaan ini merupakan gabungan dari seni tari, vokal, dan juga sastra daerah.

Nantinya penampil akan duduk secara berbaris ataupun membentuk lingkaran sambil menggerakkan tangannya ke atas, dan ke bawah. Benar, sekilas keseniaan ini memang milik tari Kecak Bali. Nantinya di antara penari akan ada penyanyi yang melantunkan lagu dalam bahasa Aceh Gayo. 

4. Tari Likok Pulo 

Selanjutnya ada tarian yang sudah berusia lebih dari satu abad, yakni Likok Pulo. Tarian ini sudah ada dari tahun 1849, dan sudah ditampilkan baik di kanca lokal maupun internasional.

Pertunjukkan tari ini ini ditampilkan setelah masa tanam maupun panen padi. Gerakan khasnya yakni tangan, dan kepala yang bergerak secara dinamis seperti layaknya gerakan kincir air dengan diiringi instrument rapai atau alat musik rebana. 

5. Rapai Geleng 

Kali ini ada keseniaan yang sudah ada sejak tahun 1952 di daerah Gampong Seuneulop. Biasanya tarian ini dibawakan oleh laki-laki sebanyak 10 orang. 

Sesuai dengan namanya, tarian ini dilakukan dengan menggerakan kepala yang menggeleng dengan rapai atau rebana yang berpindah dari tangan penari yang satu ke yang lainnya. Di dalam tarian ini tersimpan banyak nilai moral, dan nilai Islami. 

Pakaian Adat Aceh

Pembahasan tentang budaya di Aceh yang terakhir adalah pakaian adat Aceh yang ternyata memiliki makna masing-masing, dan sangat khas. Supaya tidak penasaran, berikut ini adalah 6 pakaian adat Aceh dengan maknanya tersendiri. 

1. Meukeutop 

Penutup kepala pelengkap di pakaian adat Aceh, dan memiliki bentuk lonjong serta dilengkapi dengan lilitan tangkulok. Di Meukeutop terdapat 5 perpaduan warna, yakni merah yang berarti kepalahwanan, kuning kesultanan, hijau agama Islam, hitam ketegasan, dan putih kesucian. 

2. Cekak Musang 

Baju adat wanita bagian bawah, dengan dilengkapi gulungan sarung sampai sepanjang lutut. Penggunaan bawahan ini tidak hanya dilakukan pada saat tari saman saja, tapi juga di pesta pernikahan dengan warna beragam dan memiliki bahan kain sutra. 

3. Baju Meukesah 

Pakaian ini memiliki warna dasar hitam, dan terbuat dari bahan tenun sutra. Warna hitam sendiri dikenal dengan simbol kebesaran dari Adat Aceh. Kemudian dipadukan dengan sulaman benang emas dengan bentuk seperti kerah baju dari budaya Tionghoa.

4. Baju Kurung

 Ini merupakan pakaian adat Aceh yang banyak digunakan oleh perempuan, dan dibuat dengan menggunakan bahan sutera kemudian ditenun menjadi kain. Baju ini merupakan perpaduan dari budaya Cina, Melayu, dan Islam. 

5. Dara Baro 

Selanjutnya adalah pakaian adat yang kerap digunakan oleh pengantin wanita. Bentuk dari pakaian ini adalah lengan panjang layaknay baju kurung. Kemeja ini memiliki kerah dan motif sulaman benang emas dengan bentuk seperti pakaian Cina. 

6. Aceh Gayo 

Terakhir ada pakaian adat Aceh yang masih kental dengan budaya di Aceh, dan belum mengalami perubahan modern. Pakaian adat ini banyak digunakan oleh suku Gayo dan sampai sekarang masih bertahan.

Bagaimana, semua budaya di Aceh yang disebutkan di atas dari mulai tradisi sampai pakaian adatnya sangat unik dan memiliki makna tersendiri bukan? Karenanya, tidak heran jika Aceh dikenal akan kekayaan budayanya. 

7 Rekomendasi Tempat Bersejarah di Medan Anti Bosan!

7 Rekomendasi Tempat Bersejarah di Medan Anti Bosan!

Bosen dengan wisata-wisata yang begitu saja di Medan, dan ingin mencoba wisata baru berupa wisata bersejarah maka pembahasan ini merupakan tempat yang tepat. Karena di sini akan dibahas tentang tempat bersejarah di Medan. 

7 Rekomendasi Tempat Bersejarah di Medan Anti Bosan dan Cocok untuk Keluarga atau Solo Traveling

Tempat wisata di Medan sebenarnya ada banyak banget, berikut ini info lengkapnya.

1. Istana Maimun

Pertama ada istana yang tidak hanya menjadi tempat bersejarah, tapi juga merupakan salah satu ikon wisata di Kota Medan. Karena istana ini memiliki sejarah yang berhubungan erat dengan Kerajaan Deli yang dipimpin oleh Rasyid Perkasa Alamsyah. 

Istana ini dibangung pada tahun 1887 dan dirancang oleh seorang aristektur sekaligus tentara Hindia Belanda yang bernama Theodoor Van Erp. Desainnya yang unik karena merupakan perpaduan budaya antara Persia, Eropa, dan Indonesia membuatnya menjadi tempat wisata.  

2. Warenhuis 

Rekomendasi tempat bersejarah di Sumatera Utara selanjutnya adalah peninggalan Kolonial Belanda yang ada di Kelurahan Kesawan. Bangunan ini mulai dibangun di tahun 1916 oleh seorang Arsitek berkebangsaan Jerman bernama G Bos. 

Hal ini dapat pengunjung lihat di dindingnya yang terdapat tulisan “Mulai dibangun pada 1916 oleh arsitek berkebangsaan Jerman G Bos dan diresmikan di 1919 oleh Wali Kota Medan pertam Daniel Baron Mackay.” 

3. Masjid Raya Al Mashun 

Masih dari peninggalan Sultan Deli, kali ini ada Masjid Raya Al Mashun yang sudah dibangun dari tahun 1906. Lokasinya tidak jauh dengan lokasi Istana Maimun, dan bangunan masjid ini memiliki corak Timur Tengah, India, sampai Spanyol. 

Bangunan ini berbentuk segi delapan dengan bangunan sayap di bagian selatan, timur, utara, dan barat. Apabila berkunjung ke tempat ini, pengunjung tidak hanya akan mendapatkan pengalaman religi tapi juga ketenangan batin yang luar biasa. 

4. Kebun Bunga Tjong Yong Hian

Tempat bersejarah di Medan  selanjutnya adalah kebun bunga peninggalan seorang pengusaha yang berpengaruh di Kota Medan yakni Tjong Yong Hian. Tjong Yong Hian merupakan saudara dari Tjong A Fie yang juga merupakan orang berpengaruh di Medan. 

Bunga yang disediakan di sini semuanya disusun secara rapi, dan cantik dengan perpaduan warna yang ciamik membuat siapapun betah memandang. Semakin cantik, karena di tengah taman ada kolam teratai  yang semakin mempercantik tampilan taman. 

5. Tjong A Fie Mansion

Apabila berkunjung ke Medan, dan ingin melihat tempat bersejarah yang unik maka wajib untuk berkunjung ke mansion yang satu ini. Mansion ini merupakan milik seorang filantropis asal China yang bernama Tjong A Fie. 

Sosoknya dikenal oleh masyarakat sekitar karena membangun pertokoan sepanjang jalan Kesawan dulunya, sekarang disebut dengan Jalan Ahmad Yani. Selain itu beliau juga berperan dalam pembangunan perekonomian di Kota Medan.

6. Bank Indonesia Medan 

Bangunan tua di Medan selanjutnya yang termasuk dalam tempat bersejarah adalah bangunan kantor BI Medan yang sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Bangunan ini sudah didirikan dari tahun 1906, dan dirancang oleh arsitek Fermost, Cuypers, dan Hulswit.

Setahun setelah pembangunan itu, gedung ini digunakan sebagai kantor bank milik Belanda De Javasche Bank. Pada tahun 1951, kebijakan presiden Indonesia Soekarno menasionalisasikan semua bangunan peninggalan Belanda termasuk bank ini. 

7. Kesawan 

Terakhir ada Kesawan yang memang merupakan tempat bersejarah berupa jalan tertua di Kota Medan. Pada awalnya Kesawan ini merupakan perkampungan Melayu, namun kemudian etnis Tionghoa hadir di tahun 1880 sehingga membuatnya menjadi permukiman Tionghoa. 

Di masa Kolonial Belanda, Keswan menjadi pusat perdagangan Kota Medan dan Sumatera Utara karena lokasinya yang strategis dekat kota, dan Pelabuhan Belawan. 

Itulah tadi beberapa rekomendasi tempat bersejarah di Medan yang dapat dijadikan sebagai tempat wisata edukasi sejarah. 

Jejak Sejarah Kota Medan, Asal-Usul, Jaman Penjajahan, dan Ekonomi

Jejak Sejarah Kota Medan, Asal-Usul, Jaman Penjajahan, dan Ekonomi

Kota Medan, sebagai pusat ekonomi dan budaya Sumatra Utara, memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Oleh karena itu di sini akan dibahas sejarah Kota Medan secara lebih mendalam, menelusuri jejak-jejak masa lalu yang membentuk kota ini menjadi apa yang kita kenal hari ini.

 1. Asal-usul Nama “Medan”

Asal nama “Medan” dapat ditelusuri ke kata “madan” dalam bahasa Batak, yang berarti padang atau dataran rendah. Nama ini mencerminkan geografi dataran rendah yang menjadi ciri khas kota ini.

Penduduk setempat percaya bahwa Medan awalnya adalah sebuah kampung kecil yang dikelilingi oleh dataran rendah subur. Nama “Medan” juga mencerminkan keberadaan lahan subur yang memungkinkan pertanian berkembang pesat di kawasan ini.

 2. Era Kolonial Belanda

Kota Medan menjadi pusat penting selama masa kolonial Belanda di Indonesia, terutama pada abad ke-19. Pada periode ini, Belanda membangun infrastruktur kota ini dengan pesat, termasuk pembangunan jalan-jalan yang menghubungkan Medan dengan kota-kota lain di Sumatra Utara. 

Pelabuhan Medan juga dikembangkan untuk memfasilitasi perdagangan dengan negara-negara lain. Akibatnya, banyak sekali bangunan Peninggalan Belanda yang masih dapat terlihat di Medan sampai sekarang. 

 3. Peran Ekonomi Strategis

Sejak zaman kolonial, dapat dikatakan bahwa Medan telah memegang peran ekonomi yang signifikan. Perkebunan tembakau dan karet menjadi komoditas utama yang memimpin pertumbuhan ekonomi di kota ini. 

Perusahaan-perusahaan Belanda mendominasi produksi dan ekspor komoditas ini, menciptakan jaringan perdagangan yang luas dan mengangkat Medan sebagai pusat ekonomi regional. Akibatnya perekonomian di kota ini pada saat itu meningkat dengan pesat. 

 4. Peran Selama Perang Dunia II

Selama Perang Dunia II, Medan mengalami penjajahan Jepang. Selama periode ini, banyak infrastruktur dan pabrik yang digunakan untuk kepentingan militer Jepang. 

Pasca perang, Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dari penjajahan Jepang di Lapangan Merdeka Medan pada 1945, mengawali perjalanan baru bagi kota ini. Termasuk salah satunya menasionalkan semua bangunan peninggalan penjajah. 

 5. Perkembangan Pasca Kemerdekaan

Setelah kemerdekaan, Medan berkembang menjadi kota modern dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Kota ini menjadi pusat bisnis, perdagangan, dan pendidikan di Sumatra Utara, serta menjadi tujuan wisata utama di provinsi Sumatera Utara. 

Pertumbuhan ekonomi ini juga mempengaruhi perkembangan infrastruktur modern seperti gedung perkantoran, perumahan, dan pusat perbelanjaan yang menjadikan Medan sebagai kota metropolitan yang ramai dan maju.

 6. Warisan Arsitektur Bersejarah

Membicarakan tentang sejarah kota Medan tentu tak lepas dari fakta bahwa Medan memiliki banyak bangunan bersejarah yang mencerminkan arsitektur kolonial Belanda. Contohnya adalah Istana Maimun dan Masjid Raya Medan, yang menunjukkan kekayaan sejarah budaya dan arsitektur kota ini. 

Istana Maimun, misalnya, adalah contoh klasik arsitektur Melayu yang memukau dengan detail artistiknya yang merupakan peninggalan kerajaan Islam yang berkuasa di Medan pada jamannya.

7. Kota Multikultural

Seiring waktu, Medan telah menjadi rumah bagi berbagai etnis dan budaya. Kehadiran beragam komunitas seperti Batak, Jawa, Tionghoa, dan Melayu mencerminkan keanekaragaman sosial dan budaya yang diakui dan dihargai di kota ini. 

Hal ini tidak membuat masyarakat Medan menjadi terpecah, justru sebaliknya. Hal ini dibuktikan dengan adanya festival dan acara budaya di Medan yang memperkuat semangat keberagaman ini, memungkinkan masyarakat untuk saling berbagi tradisi dan kebudayaan mereka.

Sejarah Kota Medan adalah kisah yang mempesona dan mempengaruhi perkembangan kota ini hingga saat ini. Dengan memahami asal-usulnya secara mendalam, maka akan mudah untuk menghargai keberagaman budaya, arsitektur indah, dan semangat kemajuan yang terus berkembang di Medan. 

7 Rekomendasi Taman-Taman di Medan Terbaik yang Bersejarah!

7 Rekomendasi Taman-Taman di Medan Terbaik yang Bersejarah!

Sedang berkunjung ke Medan, jangan lupa untuk berkunjung ke taman-taman indah yang ada di daerah ini. Karena selain terkenal dengan kebudayaan dan perdagangannya, Medan juga terkenal dengan rekomendasi taman-taman di Medan yang tidak kalah indah dengan daerah lain. 

7 Rekomendasi Taman-Taman di Medan Terbaik yang Bersejarah!

Ada beberapa taman di daerah kota Medan yang bisa kamu kunjungi. Berikut ini adalah informasi lengkapnya.

1. Taman Sri Deli 

Pertama ada taman yang tidak hanya Indah, namun juga termasuk ke dalam tempat bersejarah yakni taman Sri Deli. Taman ini termasuk ke dalam salah satu yang tertua di Medan, karena sudah dibangun pada tahun 1924.

Pembangunan taman ini pada saat itu dilakukan atas perintah Sultan Amaludin Sani Perkasa Alamsyah, yang merupakan Sultan Deli di tahun tersebut. Desain taman ini saat itu dibuat oleh arsitek berkebangsaan Italia dan memadukan budaya Turki, Mesir, dan India. 

2. Taman Kebun Bunga 

Termasuk ke dalam tempat bersejarah, taman kebun bunga ini merupakan peninggalan dari seorang konglomerat Medan pada saat itu, yakni Tjong Yong Hian. Selain merupakan konglomerat, beliau juga merupakan orang yang berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat Medan. 

Di taman ini pengunjung tidak hanya akan melihat keindahan bunga namun juga peninggalan sejarah dari Tjong Yong Hian, termasuk makam beliau dengan istrinya yang berada di taman ini. Lokasinya berada di Jalan Kejaksaan, Petisah Tengah. 

3. Taman Edukasi Avros

Letak taman yang satu ini berada di tepi Sungai Deli Medan, jadi sudah terbayang akan sesejuk apa nuansanya. Di sini pengunjung tidak hanya dapat menikmati keadaan taman saja, tapi juga menaiki wahana komersil yang memang disediakan. 

Sebelum sebagus sekarang, dahulunya tempat ini sudah dibuka untuk umum namun saat itu terlihat tidak terawat sehingga menimbulkan kesan kumuh. Baru kemudian taman ini direvitalisasi, dan menjadi sebagus sekarang. 

4. Taman Cadika Pramuka

Rekomendasi taman-taman di Medan selanjutnya yang tidak kalah unik adalah taman Cadika Pramuka. Nama Cadika sendiri merupakan akronim atau singkatan dari Cabang Pendidikan Kader, jadi memang taman ini diperuntukkan untuk pendidikan. 

Taman ini mulai beroperasi pada tahun 2012, dan memiliki luas 5000 meter dengan berbagai fasilitas umum yang menunjang kegiatan masyarakat. Di sini pengunjung dapat menikmati suasana yang nyaman, atau bersantai di danau buatan yang tersedia. 

5. Taman Burung Asri

Bosen dengan taman yang hanya menyajikan tanaman? Tenang, karena di sini ada taman yang dihuni oleh berbagai jenis ekor burung. Jadi, pengunjung dapat melihatnya sekaligus memberi makan burung-burung tersebut sebagai hiburan.  

Tidak hanya burung saja, di sini juga ada danau buatan yang berisi ikan air tawar, berbagai jenis kadal, dan juga ada kandang khusus yang menyimpan berbagai macam ular. 

6. Taman Ahmad Yani

Salah satu hal yang paling menonjol dari taman ini adalah adanya patung Jenderal Ahmad Yani yang merupakan pahlawan revolusi setinggi 11 meter. Tentunya tempat ini menjadi tempat favorit utama pengunjung untuk melakukan selfie. 

Selain berfoto, pengunjung juga dapat melakukan kegiatan lain di taman ini seperti berjalan-jalan ataupun menyantap berbagai makanan lezat. Jadi tidak perlu khawatir akan kehabisan kegiatan di taman ini. 

7. Taman Gajah Mada

Terakhir ada taman Gajah Mada yang sebelumnya sempat mendapatkan stigma negatif dari masyarakat karena banyaknya praktik buruk di tempat ini. Namun sekarang, tempat ini sudah mulai berbenah dan hasilnya seperti yang dapat dilihat sekarang. 

Banyak kegiatan menyenangkan yang dapat dilakukan di tempat ini, dari mulai hanya sekedar bersantai atau berjalan-jalan sore sampai menyantap kuliner yang dijajakan oleh pedagang. 

Itulah tadi beberapa rekomendasi taman-taman di Medan yang dapat dikunjungi ketika senggang atau saat berlibur. Baik itu berkunjung sendiri, ataupun bersama keluarga. 

4 Pasar Tradisional Medan Terbaik dan Lengkap

4 Pasar Tradisional Medan Terbaik dan Lengkap

Di Medan banyak sekali pasar tradisional terbaik yang dapat dijadikan sebagai tempat nyaman untuk berbelanja. Pada pembahasan kali ini akan diberikan 5 rekomendasi pasar tradisional Medan yang unik, dan paling populer karena karakteristik pasarnya. 

4 Pasar Tradisional Medan Terbaik Anti Becek!

Jadi selain digunakan sebagai tempat untuk berbelanja, pasar-pasar ini juga dapat digunakan untuk wisata terutama oleh wisatawan dari luar Medan. 

1. Pajak Sei Sikambing 

Pertama ada pasar Pajak Sei Sikambing yang memiliki lokasi tepat di titik pertemuan antara Jalan Gatot Subroto dan Jalan Kapten Yusuf. Di pasar ini semua pedagang tersusun rapi, terutama penjual emasnya yang akan langsung terlihat sejajar di jalan akses menuju gerbang JL Gatot Subroto. 

Mulai dari bagian gedung pajak, semuanya terlihat rapi sehingga memanjakan mata para pengunjungnya. Tidak hanya terkenal karena kerapihannya saja tapi tempat ini juga terkenal karena kiosnya yang lengkap. 

Dari keperluan rumah tangga, barang pecah belah, sampai ke pakaian, dan kebutuhan bahan pangan semuanya tersedia di sini. Termasuk tentunya barang-barang khas Sumatera Utara yang dapat dijadikan sebagai oleh-oleh untuk keluarga tercinta. 

2. Pajak Sukaramai 

Selanjutnya ada Pajak Sukaramai, yang merupakan pasar tradisional Medan yang memiliki lokasi di Jalan Arif Rahman Hakim. Pasar di sini diisi oleh berbagai penjual dimulai dari kebutuhan pokok seperti pangan, sampai ke kebutuhan tersier seperti emas.  

Di sini banyak tersedia ruko-ruko, dan pedagang kaki lima yang menawarkan harga beragam kepada pelanggan. Jadi pelanggan memiliki banyak pilihan tempat berbelanja yang dapat disesuaikan tidak hanya dengan keperluannya tapi juga dengan budget.

Pasar ini termasuk ke dalam pasar yang cukup terkenal di Medan, jadi jangan heran kalau pasar ini ramai pengunjung. Karena memang masyarakat sekitar, dan banyak juga wisatawan yang berkunjung ke tempat ini sebagai tempat wisata. 

3. Pajak Simpang Limun 

Dahulu, pedagang di pasar ini sangat padat namun tidak teoorganisir dengan baik. Hal tersebut menyebabkan pedagang yang berjualan di pasar ini berjualan sampai memenuhi jalan raya, sehingga membuat pasar ini terlihat tidak terurus. 

Namun sekarang, pasar ini sudah jauh lebih terurus dan membuatnya menjadi lebih nyaman. Dengan begitu pelanggan akan menjadi lebih nyaman untuk berbelanja, apalagi di pasar ini semuanya tersedia lengkap sehingga sangat menguntungkan pelanggan. 

Lokasi dari pasar ini terletak di Sisingamaraja Medan, dengan posisi yang tepat berada di pinggir jalan. Jadi pelanggan tidak akan sulit apabila ingin berkunjung ke pasar tradisional yang satu ini, apalagi pasar ini juga mudah dijangkau dengan menggunakan kendaraan umum. 

4. Pajak Petisah

Terakhir, pasar tradisional yang tidak kalah terkenalnya dengan beberapa rekomendasi sebelumnya adalah pasar Petisah atau masyarakat menyebutnya pajak Petisah. Lokasi pajak ini tepat berada di pusat Kota Medan, sehingga membuatnya sangat mudah untuk ditemukan. 

Bangunan dari pajak ini termasuk ke dalam bangunan bersejarah, sehingga pada tahun 2000 Pajak ini sempat mengalami pembangunan dengan tujuan untuk merestorasi beberapa pedagang. Selain itu juga untuk melakukan perbaikan pada beberapa bagian yang sudah rusak.

Hasilnya sekarang pasar ini jauh lebih rapi dan tertata, dan semua pedagangnya mendapatkan tempat yang layak dan aman untuk berjualan. Hal ini juga membuat pelanggan menjadi mudah dan senang untuk berbelanja semua kebutuhan yang diperlukannya.

Semua pasar di atas memiliki keunikannya masing-masing, dan meskipun pasar tradisional tapi penataannya sudah jauh lebih terstruktur. Sehingga membuat siapapun yang berbelanja menjadi lebih nyaman. 

Itulah tadi 4 rekomendasi pasar tradisional Medan terbaik yang memiliki keunikan tersendiri, yang membuatnya menjadi populer di kalangan masyarakat.  

Kirim pesan
Hello
Ada yang boleh kami bantu ?