Sumatera Utara tidak hanya dikenal dari danaunya tetapi rumah ada di daerah tersebut juga cukup beragam. Ada sekitar 8 rumah adat di Sumatera Utara yang punya desain unik.
Rumah rumah tersebut ditempati oleh 5 suku dan hingga kini masih tetap bertahan baik adat dan kebudayaannya. Semua rumah tersebut juga memiliki arsitektur yang bagus baik interior atau eksteriornya.
Ingin berlibur di daerah Sumatera Utara? Kamu bisa hubungi jasa Amirtourtravel dari kami.
Jenis Rumah Adat di Sumatera Utara
Ada berbagai jenis rumah adat yang ada di Sumatera Utara dan berikut ulasan selengkapnya:
Rumah Bolon

Ciri khas dari rumah bolon rata-rata punya ketinggian sekitar 1,7 meter dan dahulu digunakan sebagai tempat tinggal raja. Namun kini rumah tersebut memiliki perubahan dan ditempati oleh suku batak.
Bentuk perubahan dari sisi desain dan kini bentuknya seperti rumah panggung. Lalu tempat tinggal tersebut memiliki tangga yang ada di bagian tengah bangunan. Tujuan dari tangga tersebut agar tamu yang datang menunduk pada pemilik rumah tersebut.
Lalu rumah ini juga terdiri dari berbagai jenis mulai dari rumah Bolon Pakpak, Bolon Karo, Bolon SImalungun dan yang lainnya. Namun semua rumah tersebut akan sulit ditemukan karena jumlahnya yang semakin sedikit.
Rumah Adat Karo
Ciri khas dari rumah adat tersebut memiliki ketinggian sekitar 12 meter dan dibanguna tanpa paku. Lalu di setiap bangunan rumah dililit memakai kayu khas daerah tersebut.
Hingga sekarang rumah itu hanya dihuni oleh 8 keluarga dan punya norma adat yang tetap terjaga. Jadi 8 keluarga tersebut bertempat tinggal sesuai keputusan dari sang pemangku adat.
Rumah Adat Mandailing

Rumah adat tersebut dapat ditemukan di Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawan dan Kabupaten Tapanuli Selatan. Nama lain dari rumah adat itu sering disebut Bagas Godang. Nama Bagas memiliki arti rumah sedangkan Godang adalah banyak.
Rumah Adat Pakpak

Rumah adat tersebut berasal dari suku Pakpak yang lokasinya ada di Pakpak Bharat dan Distrik Dairi. Bentuk dari rumah rata-rata menggunakan tiang dan tangga dengan desain yang khas.
Lalu bangunan tersebut rata-rata terbuat dari kayu dengan atap yang berasal dari ijuk. Desain dari rumah itu sebagai bentuk dari perwujudan seni suku dan budaya di daerah Pakpak.
Rumah Adat Melayu

Rumah adat melayu tersebar di berbagai daerah di Sumatera Utara. Misalnya Kabupaten Langkat, Kota Medan, Kabupaten Serdang, Kabupaten Deli Serdang, dan beberapa daerah lainnya.
Rumah adat tersebut lebih identik dari sisi warna kuning dan hijau di setiap bagiannya. Lalu lantai dan dinding terbuat dari atap dan bagian atasnya memakai materi ijuk.
Rumah Adat Nias

Rumah adat ini berada di Nias Utara, Nias Selatan, dan Nias Barat. Semua rumah di daerah itu hampir sama dan yang membedakan hanya pada bentuk atapnya. Namun rumah adat Omo Sebua sering dijadikan sebagai panggung adat oleh masyarakat sekitar.
Lalu rumah adat tersebut sering digunakan oleh bangsawan, kepala negara dan beberapa orang termasyhur lainnya. Ciri khas dari rumah tersebut memiliki tiang dari kayu bibung yang besar dan tinggi.
Rumah Adat Angkola
Ciri khas dari rumah Angkola rata-rata memiliki lantai dan dinding yang terbuat dari papan kayu. Sedangkan bagian atapnya ada yang memakai tanah liat dan materi ijuk.
Lalu dari sisi bentuknya terlihat lebih kotak dengan bagian atap lebih besar. Kemudian untuk atap kecil lainnya berposisi di bagian atas dengan bentuk segitiga. Rumah tersebut hingga kini rata-rata didominasi oleh warna orange, putih dan coklat tua.
Rumah Adat Simalungun

Salah satu ciri khas dari rumah adat ini diantaranya ada pada bangunan yang bentuknya limas. Selain itu itu tipe rumah sudah panggung dengan bagian kolong setinggi dua meter.
Kolom dibuat demikian untuk menghindari serangan babi hutan dan hewan lainnya. Lalu pada bagian kaki rumah dibuat menggunakan kayu penyangga yang diberi warna dan diukir. Ciri khas lainnya adalah pintu yang dibuat lebih pendek agar tamu menghormati pemiliknya.
Ciri Khas Rumah Adat di Sumatera Utara
Secara umum rumah adat yang di Sumatera Utara memiliki ciri khas sebagai berikut:
Banyak Ornamen
Ketika masuk di rumah adat tersebut, kamu akan melihat berbagai hiasan ukiran khas suku Batak. Misalnya tanda penolak yang rata-rata dipasang di dinding rumah bagian luar.
Ornamen itu juga memiliki varian warna mulai dari merah, putih, dan juga hitam. Lalu untuk bentuknya bisa seperti hewan ular, cici, dan kerbau. Semua hewan yang disimbolkan juga punya makna tersendiri. Misalnya cicak memiliki makna seseorang yang mampu bertahan hidup dimanapun meski jauh dari daerahnya.
Gorganya Berbentuk Hewan
Rata-rata hampir setiap rumah gorganya selalu berbentuk ular dan itu sudah kepercayaan zaman dahulu. Menurut adat mereka, rumah yang dimasuki oleh ular maka penghuninya akan mendapatkan berkah yang berlimpah.
Selain ular ada juga yang bentuknya kerbau di bagian gorganya. Lambang itu sebagai bentuk rasa terima kasih pada kerbau karena telah membantu manusia dalam mengerjakan lahan.
Atap Rumah Berbentuk Lancip
Ciri khas lainnya ada pada bagian atap yang dibuat dengan bentuk lancip di depan dan belakang. Meski sama-sama lancip namun bagian depan dibuat lebih panjang dari belakang. Jadi rumah adat di Sumatera Utara secara umum ada 8 bentuk yang berbeda. Setiap rumah juga sudah warisan dari leluhur baik dari pilihan warna, bentuk atau desainnya. Bahkan ada juga yang memiliki gorga dalam bentuk 3 hewan seperti cicak, kerbau dan ular.