Pada saat berada di Medan, kamu bisa menikmati berbagai coffee shop yang tersedia di kota tersebut. Semua coffee shop Medan ini punya ciri khas masing-masing.
Ada berbagai jenis makanan dan minuman yang disediakan di dalamnya. Untuk memudahkan pada artikel ini selain membahas cafe juga perkiraan harga minimal dan maksimalnya. Tujuannya agar kamu bisa menyesuaikan dengan budget yang dimiliki.
Daftar Coffee Shop Medan Terpopuler
Ada berbagai cafe yang tersedia di kota Medan dan berikut ulasan selengkapnya:
Coffee Box
Cafe satu ini didesain lebih vintage dan perabotannya rata-rata memakai kayu. Lalu dari sisi menunya cukup beragam mulai dari laksa, pecel, gado-gado, lontong sayur dan yang lainnya.
Lokasi
Jln Palang Merah, Ruko ROyal Residence No. A-7 Medan Maimun
Jam buka
09.00-20.30 WIB
Perkiraan harga
Rp. 20.000-Rp. 109.000
The L.Co Coffee
Selain Coffee Box, The L.Co Coffee juga di desain dengan suasana vintage dan kekinian. Untuk pilihan warna cafe ada perpaduan antara hijau kebiruan dan putih. Dengan desain tersebut maka selain untuk makanan atau minum bisa juga untuk berfoto.
Alamat
Jln. Gagak Hitam no. 10 Sunggal Medan Sunggal Kota Medan
Jam buka
10.00-24.00 WIB
Perkiraan Harga
Rp. 18.000-Rp. 129.000
Sosmed Cafe
Konsep yang ada pada cafe ini dibuat seperti halnya sosial media. Lalu dari sisi nama menu terbilang unik seperti Mie Terbang. Bukan hanya itu, stiker emoji yang kerap digunakan di sosial media juga ada pada di setiap dinding.
Alamat
Jln. Teuku Umar No. 3, Kota Medan
Jam buka
11.00-23.00 WIB
Perkiraan Harga
Rp. 17.000-Rp. 110.000
House of Brew
Bagi kamu yang merasa berjiwa muda bagi datang ke cafe House of Brew. sebab tempat instagramable dan interior lebih elegan. Lalu dari sisi perabotan yang dipakai lebih dominan menggunakan kayu.
Lalu cafe ini juga kerap menghadirkan live music setiap hari untuk menghibur pengunjung. Kemudian dari sisi fasilitas ada yang outdoor room atau ruang yang lebih privat. Sedangkan untuk menunya cukup beragam mulai dari kopi, jus, dessert dan yang lainnya.
Alamat
Jln. Tangguk Bongkar I No.52a, Tegal Sari Mandala II, Kec. Medan Denai, Kota Medan
Pilihan cafe lain ada Arata Coffee yang dikenal punya dekorasi minimalis. Sebab dari sisi warna dinding dominan warna putih sehingga cocok untuk berfoto. Lalu dari sisi makanan dan minuman juga ditata dengan aesthetic.
Alamat
Komplek Ruko Graha Mas, Jl. Bajak II H, Harjosari II, Kec. Medan Amplas, Medan
Jam buka
13.00-22.00 WIB
Perkiraan Harga
Rp. 16.000-Rp. 129.000
Kalasua Coffee and Eatery
Kalasua Coffee lebih dominan dengan konsep minimalis di bagian outdoor. Lalu dari sisi makanan atau minuman cukup lengkap mulai dari coffee, non-coffee dan juga dessert.
Alamat
Jln. K. L. Yos Sudarso, Martubung, Medan Labuhan, Medan
Jam buka
15.00-23.00 WIB
Perkiraan Harga
Rp. 15.000-Rp. 28.000
Jadi coffee shop Medan di atas rata-rata memiliki perbedaan dari sisi konsep yang dihadirkan pada cafenya. Ada yang minimalis, perabotan memakai kayu hingga berkonsep sosial media. Sedangkan dari sisi menunya memang beragam baik makanan dan minumannya.
Salah satu kota di Indonesia yang dikenal dengan makanan khasnya adalah Medan. Ada cukup banyak tempat makan di Medan yang punya ciri khas sendiri mulai dari yang rasanya manis, gurih dan asin.
Bahkan beberapa tempat ada yang halal dan non halal di berbagai tempat wisata. Menariknya tempat makan ini tidak hanya enak tetapi kamu juga ditemani suasana yang unik dan menu makannya lengkap.
Daftar Tempat Makan di Medan yang Terpopuler
Ada berbagai tempat makan yang bisa kamu singgahi ketika datang ke Medan, diantaranya:
Durian Ucok Medan
Durian yang ada di kota Medan ini dikenal dengan aromanya yang menggiurkan dan rasanya enak. Selain itu, duriannya juga diolah dengan berbagai macam pilihan mulai dari pancake hingga es krim.
Untuk lokasinya ada di Jln. Mustaman No. 7 Kota Medan dan buka selama 24 jam non stop. Sedangkan dari harga durian mulai dari Rp. 50.000 hingga lebih mahal tergantung menu dan besar kecilnya durian yang dipilih.
Wajir Seafood
Sesuai dengan namanya, tempat makan ini hanya menyediakan aneka olahan seafood. Selain itu, semua makanan yang tersedia juga 100% halal dan rasanya enak.
Lalu dari sisi masakanya beragam mulai dari sup tomyam, telur asin, ikan laut, kepiting saus padang dan yang lainnya. Selain menu tersebut juga ada kuliner lain yang bisa kamu nikmati di tempat tersebut.
Untuk lokasinya ada di Jln. Kol Sugiono No. 31 Medan Maimun, Kota Medan. Sedangkan jam buka mulai dari 15.00-23.00 WIB dan harga makanannya mulai Rp. 14.000 saja.
Merdeka Walk
Tempat makan satu ini dikenal sebagai tempat kuliner yang paling lengkap dan harganya terjangkau. Selain itu dari sisi tempatnya cukup luas dengan ukuran 600 meter persegi.
Lalu dari menu makanan dan minuman cukup beragam dan harganya mulai dari Rp. 5.000 saja. Untuk lokasinya ada di Jln. Balai Kota Kesawan (dekat Lapangan Merdeka Medan) Kota Medan dan selalu open 24 jam.
Restoran Nelayan
Restoran Nelayan yang ada di Medan ini dikenal dengan menu dimsum yang rasanya tak terkalahkan. Selain itu ada berbagai menu masakan lain seperti seafood, chinese food dan yang lainnya.
Lalu dari sisi lokasinya juga cukup luas sehingga cocok untuk bersama keluarga dan teman. Jika kamu ingin mencicipi makanannya bisa datang ke Jln. KH. Zainul Arifin No.7 Plaza Lt.3 No. 38-41 Kota Medan. Jam bukannya mulai 11.00-20.00 WIB dengan harga makanan mulai dari Rp. 30.000 hingga Rp. 50.000
Sate Memeng
Sate Memeng termasuk makanan khas dan di tempat ini tersedia sate sapi dan ayam. Semua satunya diguyur dengan bumbu kacang dan kuah satu padang yang begitu lezat.
Selain sapi dan ayam ada juga sate usus, hati, campur, mie rebus dengan isian tauge dan yang lainnya. Lokasi tempat makan ini ada di Jln. Irian Barat No. 2 Gg Buntu Medan Timur Kota Medan. Harga makanannya mulai Rp. 15.000 dan buka dari 18.00-23.00 WIB. Semua tempat makan di Medan ini punya ciri khas sendiri mulai yang seafood, sate, dan yang lainnya. Lalu dari sisi harga makanan atau minuman cukup beragam mulai dari Rp. 5.000 saja. Kamu tinggal memilih tempat makan yang instagramable dan menu makanan sesuai yang diinginkan.
Sumatera Utara selama ini lebih banyak dikenal dengan bahasa Batak. Padahal selain itu masih ada bahasa daerah Sumatera Utara yang lain dan itu tersebar di berbagai wilayah.
Informasi seperti ini penting diketahui khususnya bagi kamu yang mau bermukim di provinsi tersebut. Dengan cara ini maka kamu bisa mempelajari dulu bahasa tersebut sebelum menetap.
Selain perbedaan bahasa, beberapa daerah juga ada yang memiliki dialektika yang berbeda. Karena itu di artikel ini juga akan dijelaskan terkait daerah mana yang menggunakan bahasa tersebut dan dialektika di dalamnya.
Daftar Bahasa Daerah Sumatera Utara Terlengkap
Ada berbagai bahasa daerah yang ada di provinsi tersebut dan berikut beberapa penjelasannya:
Bahasa Batak
Selama ini, bahasa Batak juga memiliki berbagai dialek dan berikut ulasan selengkapnya:
Dialek Mandailing
Dialek Toba.
Dialek Karo
Dialek Pakpak
Dialek Simalungun
Setiap dialek di atas memiliki perbedaan dimana ada yang cukup dominan di berbagai daerah. Misalnya dominasi dialek Simalungun sebanyak 69%, Mandailing 75%, dialek Pakpak 75%.
Persentase ini tergolong cukup tinggi daripada bahasa daerah yang ada di provinsi tersebut. Lalu bahasa tersebut kerap dipakai di daerah Kabupaten Asahan Kota Tanjung, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Kabupaten Langkah dan yang lainnya.
Bahasa Jawa
Rata-rata bahasa Jawa di provinsi tersebut sama dengan Jawa yang ada di Yogyakarta dan Surakarta. Perbedaannya antara bahasa induk dengan yang ada di Sumatera Utara sekitar 52%.
Selain itu, bahasa ini juga terdiri dari berbagai dialek yang berbeda. Misalnya dialek Kampung Pajak, dialek, Wonosari, Tuntungan, Nagar Kesiangan, Bukit Mas dan berbagai dialek lain.
Perbedaan dari semua dialek tersebut ada di kisaran 51% hingga 80%. Umumnya bahasa Jawa lebih banyak dipakai di Desa Bukit Mas, Besitang, desa Muka Paya, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Kecamatan Buntu Pane dan yang lainnya.
Bahasa Melayu
Total dialek untuk bahasa melayu ada 11 dialektometri. Perbedaan di setiap dialek tersebut kisarannya 51% hingga 72% saja. Lalu isolek bahasa tersebut persentasenya sekitar 81% hingga 10 persen.
Lalu kesebelas dialek tersebut seperti dialek Stabat Lama, secanggang, Sungai Sakat, CInta Air, Hamparan Perak dan lainnya. Sedangkan untuk yang tinggal di daerah Tapanuli Tengah dan Selatan sering memakai dialek Muara Sipongi dan Sorkam.
Bahasa Minangkabau
Bahasa daerah ini sering dipakai di Kecamatan natal, Kabupaten Dialing Databla, Kabupaten Tapanuli Tengah dan yang lainnya. Selain itu, bahasa tersebut juga memiliki berbagai dialek. Misalnya dialek Natal perbedaannya sekitar 55%, dialek Sorkam 71%,
Selama ini dialek Sorkam ini dikenal varian dari bahasa Minangkabau. Lalu untuk dialek lain seperti Tanjung Balai perbedaannya sekitar 55%. Sehingga isolek dari bahasa tersebut perbedan seluruhnya sekitar 81% hingga 100%.
Bahasa Nias
Bahasa Nias dikenal hanya ada 4 dialek seperti Simaluaya, Pasir Teluk, Hilimboe dan Nias. Semua dialek tersebut perbedaannya antara 51% hingga 69%. Lalu dari sisi isolek Nias persentasenya antara 81% hingga 100% jika dibandingkan bahasa daerah lain di Sumatera Utara.
Lalu bahasa tersebut juga banyak digunakan di 6 daerah atau perkotaan di provinsi tersebut. Beberapa diantaranya Kecamatan Pulau-Pulau Bata, Kabupaten Nias Selatan, Pasar Teluk Dalam dan beberapa daerah lain.
Jadi bahasa daerah Sumatera Utara secara keseluruhan terbagi menjadi 5 bahasa. Semua bahasa tersebut memiliki dialek yang berbeda di setiap daerah dan kota. Tingkat perbedaan dialek tersebut juga tergolong cukup tinggi di kisaran 51% hingga 75%.
Medan dikenal sebagai kota yang punya kuliner dengan rasa khas dan enak, salah satunya Kampung Kecil Medan. Tempat ini banyak diburu oleh pengunjung karena dikenal memilih konsep yang berbeda.
Karena itu tempat makan ini juga punya daya tarik tersendiri sehingga banyak wisatawan yang singgah. Untuk menikmati itu semua maka kamu perlu tahu lokasi dan seputar Kampung Kecil terlebih dahulu.
Setelah itu kamu tinggal melihat saja berbagai menu terbaru yang disajikan. Dengan seperti ini maka kamu tinggal memilih menu makanan apa yang nantinya bisa dipilih sesuai budget.
Mengenal Kampung Kecil Medan
Kampung kecil Medan termasuk wisata kuliner yang punya bangunan dengan gaya tradisional berbahan bambu. Selain itu di dalamnya ada banyak resto dan cafe yang menghadirkan tempat modern dan kekinian.
Tempat ini pertama kali dirilis pada 20 Februari 2023 dan sudah diburu pegiat wisata kuliner. Ada sejumlah keunikan di kampung kecil tersebut seperti bernuansa tradisional, view koloma yang bagus, gazebo dan yang lainnya.
Lalu di lokasi tersebut ada beberapa gazebo yang diberi nama RT dan dijadikan tempat makan dan nongkrong. Kemudian untuk lokasi juga luas dan memiliki nuansa Sunda.
Sekilas Kampung Kecil ini memang berbeda dari resto pada umumnya karena lebih menonjolkan sisi tradisional. Meski tradisional namun menu-menu yang disediakan lengkap dan fasilitasnya Memadai.
Jam Buka dan Lokasi Kampung Kecil
Bagi kamu yang berkunjung ke tempat tersebut bisa datang pada waktu 10.00 – 21.00 WIB. Lalu untuk lokasinya ada di Jln. Ngumban Surbakti, Sempakata Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan.
Daya Tarik Kampung Kecil Medan
Ada berbagai daya tarik yang ada di Kampung Kecil tersebut diantaranya sebagai berikut:
Restoran Bernuansa Pedesaan
Tempat satu ini kerap dijadikan sebagai restoran keluarga sunda karena punya nuansa pedesaan modern. Suasana itu begitu terlihat dengan ornamen bambu dan areanya yang luas serta nyaman. Namun suasana itu tidak full pedesaan tetapi ada sentuhan modern yang begitu estetik.
Lokasinya Eye Catching
Bukan hanya nuansa pedesaan tetapi Kampung Kecil juga dilengkapi dengan kolom luas. Lalu di bagian atasnya ada pondokan sehingga membuat tempat ini lebih eye catching.
Lalu dari sisi area seating juga cukup beragam dan bisa dipilih sesuai keinginan. Misalnya tempat duduk burung sangkar, kursi dan meja bias, saung yang berbentuk pondok.
Makanan dan Minumannya Beragam
Karena konsepnya resto maka di tempat ini juga disediakan berbagai minuman dan makanan. Menu tersebut meliputi bebek, udang, cumi, gurame, olahan ayam, sapi, aneka ikan dan yang lainnya.
Bahkan ada juga pilihan paket bila ingin digunakan untuk makan bersama keluarga. Menariknya menu-menu makanan tersebut bisa kamu order dengan harga yang sangat terjangkau.
Menu Makanan dan Minuman
Kampung Kecil di Medan dikenal memiliki menu makanan dan minuman yang beragam. Bagi kamu yang penasaran, berikut daftar makanan dan minumannya:
Udang dan Cumi-Cumi
Menu makanan
Harga
Cumi rempah lemon
Rp. 47.000
Udang kampung kecil
RP. 47.000
Ikan Gurame
Menu makanan
Harga
Gurame asem manis
Rp. 45.000
Gurame masak pedas
Rp. 45.000
Gurame ijo
Rp. 42.000
Gurame goreng kremes
Rp. 42.000
Gurame pecak
Rp. 45.000
Gurame cobek mertua
Rp. 42.000
Gurame bakar hot plate
Rp. 74.000
Gurame selimut kangkung
Rp. 74.000
Gurame sambal siram
Rp. 42.000
Gurame telur asin
Rp. 45.000
Gurame sedap malam
Rp. 50.000
Gurame sambal matah
Rp. 45.000
Gurame sop pindang
Rp. 74.000
Ayam
Menu makanan
Harga
Ayam masak pedas
Rp. 35.000
Ayam cobek mertua
Rp. 35.000
Ayam cabe ijo
Rp. 35.000
Ayam goreng kremes
Rp. 35.000
Ayam panggang
Rp. 35.000
Ayam sambal siram
Rp. 35.000
Ayam goreng cengeng
Rp. 35.000
Sate ayam
Rp. 35.000
Ayam panggang
Rp. 35.000
Ayam bakar madu
Rp. 35.000
Ayam geprek penyet
Rp. 35.000
Ayam sambal matah
Rp. 35.000
Bebek
Menu makanan
Harga
Bebek sambal matah
Rp. 45.000
Bebek goreng kremes
Rp. 45.000
Bebek sambal siram
Rp. 45.000
Bebek cabe ijo
Rp. 45.000
Bebek masak pedas
Rp. 45.000
Bebek cobek mertua
Rp. 45.000
Cumi
Menu makanan
Harga
Cumi telor asin
Rp. 53.000
Cumi cobek mertua
Rp. 50.000
Cumi sambal matah
Rp. 50.000
Cumi masak pedas
Rp. 50.000
Cumi sambal siram
Rp. 50.000
Cumi goreng tepung
Rp. 50.000
Cumi goreng kremes
Rp. 50.000
Cumi cabe ijo
Rp. 50.000
Sapi
Menu makanan
Harga
Empal goreng kremes
Rp. 45.000
Cumi sambal siram
Rp. 45.000
Cumi cobek mertua
Rp. 45.000
Cumi cabe ijo
Rp. 45.000
Cumi sambal matah
Rp. 45.000
Sop iga
Rp. 60.000
Iga bakar madu
Rp. 60.000
Pindang iga
Rp. 60.000
Iga penyet
Rp. 60.000
Ongseng soto Betawi
Rp. 48.000
Soto betawi
Rp. 46.000
Udang
Menu makanan
Harga
Udang telor asin
Rp. 53.000
Udang cobek mertua
Rp. 50.000
Udang sambal matah
Rp. 50.000
Udang masak pedas
Rp. 50.000
Udang sambal siram
Rp. 50.000
Udang goreng tepung
Rp. 50.000
Udang goreng kremes
Rp. 50.000
Udang cabe ijo
Rp. 50.000
Ikan
Menu makanan
Harga
Lele sambal matah
Rp. 30.000
Lele goreng kremes
Rp. 30.000
Lele cobek mertua
Rp. 30.000
Lele masak pedas
Rp. 30.000
Lele cabe ijo
Rp. 30.000
Patin masak pedas
Rp. 41.000
Pindang patin
Rp. 44.000
Pating cobek mertua
Rp. 41.000
Patin goreng kremes
Rp. 41.000
Pating cabe ijo
Rp. 41.000
Nila cabe ijo
Rp. 36.000
Nila cobek mertua
Rp. 36.000
Nila goreng kremes
Rp. 36.000
Nila sambal matah
Rp. 36.000
Nila Masak Pedas
Rp. 36.000
Minuman
Menu minuman
Harga
Jus alpukat
Rp. 25.000
Jus sirsak
Rp. 23.000
Jus strawberry
Rp. 23.000
Jus kacang merah
Rp. 23.000
Es jeruk
Rp. 18.000
Es kacang merah
Rp. 21.000
Es leci
Rp. 21.000
Es rumput laut
Rp. 18.000
Jadi Kampung Kecil Medan merupakan restoran berkonsep pedesaan dengan sentuhan modern. Di lokasi itu ada kolam yang di atasnya ada berbagai gazebo yang bisa digunakan untuk makan dan minum.
Lalu dari sisi menu makanan dan minumannya juga sangat beragam dan harganya cukup terjangkau. Menariknya selain yang disebutkan di atas, masih banyak lagi makanan dan minuman yang tersedia di tempat tersebut.
Ada banyak tempat nongkrong di Medan yang bisa kamu kunjungi ketika datang ke kota tersebut. Semua tempat tersebut bentuknya mulai dari restoran, taman, cafe dan yang lainnya.
Bahkan semua tempat tersebut di konsep sedemikian rupa dan punya nilai keunikan tersendiri. Selain itu konsep yang ada pada tempat nongkrong dibuat lebih minimalis dan cocok untuk berfoto bersama keluarga dan teman.
Daftar Tempat Nongkrong di Medan yang Terbaik
Bagi kamu yang ada di Medan dan ingin nongkrong maka bisa memilih dari beberapa tempat berikut:
Ltropico by Haban
Tempat nongkrong ini dibuat dengan konsep khas tropis dan itu bisa dilihat dari pasir putih di bagian lantai. Dengan konsep ini, para pengunjung seolah-olah ada di beach club.
Lokasi dari tempat tersebut ada di Jln. Sel Batang No. 64 Babura Sunggal Medan Sunggal Kota Medan. Lalu untuk jam bukanya mulai dari 16.00-22.00 mulai Senin sampai Minggu.
Kito Cafe & Resto Lihat Foto Kito Art
Kito Cafe dikenal punya desain yang instagramable dan kini sudah memiliki tiga cabang di Medan. Semua cabang tersebut ada di Jln. KH Wahid Hasyim, Jalan Krakatau dan Jln. Gatot Subroto.
Pada semua cabang rata-rata konsepnya ada spot foto dan dekorasinya berupa bunga yang indah. Selain itu, ketiganya juga buka setiap hari dan bisa dikunjungi pada jam 11.00-21.00 WIB.
Arata Cafe
Setiap cafe di Medan punya keunikan dan ciri khas termasuk Arafa Cafe. tongkrongan ini dikenal karena menggunakan konsep suasana Jepang baik dari sisi dekorasi dan desain interior di dalam cafe.
Lalu untuk lokasi cafe ada di Jln. Bpk. H. Harjosari II Kecamatan Medan Amplas Kota Medang. Untuk jam operasional di cafe tersebut mulai dari 13.00 WIB hingag 22.00 WIB.
The Edge Restaurant
Bagi kamu yang suka dengan cafe yang konsepnya fancy maka The Edge Restaurant bisa menjadi opsi terbaik. Daya tarik yang ada di resto ini diantaranya ada area rooftop dan menyuguhkan pemandangan Kota Medan.
Bagi yang tertarik dengan resto ini bisa datang di Jln. S. Parman No. 217, Petisah Tengah Kota Medan. Untuk jam operasional tergolong sore mulai dari jam 16.00 WIB hingga 23.00 WIB.
Unboss Coffee
Nama cafe lain yang ada di Medan ini dikenal dengan konsep tongkrongan yang tropis. Ini terlihat dari rumah kaca di tepi sawah dan secara keseluruhan bertema agraria.
Cafe ini akan terlihat lebih indah ketika malam hari ada ada dilengkapi dengan berbagai lampu hias. Lokasi dari coffee shop tersebut ada di Jln. Guru Sinumba I No. 4 Helvetia Timur, Kota Medan.
Taman Cadika Pramuka
Taman tersebut pertama kali di bangun pada tahun 2012 di lokasinya dikelilingi pepohonan rindang. Lokasi dari tempat ini ada di Jln. Karya Wisata Kecamatan Medan Johor Kota Medan.
Taman tersebut juga memiliki cafe yang bisa dijadikan tempat tongkrongan. Selain itu di sekeliling taman ada berbagai jenis bunga dan danau buatan untuk menambah keindahan tamannya.
Jadi tempat tongkrongan di Medan tergolong cukup banyak dan jam bukanya rata-rata di atas jam 12.00 WIB. Sehingga untuk kamu yang mau datang bisa diperkirakan waktunya.
Selain itu suguhan makanan dan minumannya pun beragam dengan harga terjangkau. Menariknya lagi konsep yang dihadirkan cukup beragam mulai minimalis, pemandangan sawah dan yang lainnya.
Hampir setiap provinsi atau daerah memiliki tari tradisional dan ini juga berlaku di Sumatera Utara. Ada berbagai tari tradisional Sumatra Utara yang mungkin tidak banyak diketahui orang.
Menariknya setiap tari tersebut memiliki makna tertentu dan itu berdasarkan cerita rakyat. Hadirnya tari adat ini berasal dari berbagai adat di provinsi tersebut mulai Batak, Mandailing dna yang lainnya. Tertarik berwisata dan mempelajari budaya di Sumatera Utara? Kamu bisa ikutin tour kami di Amirtourtravel.
20 Daftar Tari Tradisional Sumatra Utara
Ada berbagai tarian yang ada di provinsi Sumatera Utara dan berikut ulasan selengkapnya:
Tortor Sawan Panguras
Cerita dari tarian ini diawali dari dukun wanita yang diminta menafsirkan mimpi oleh raja. Akhir dia dan 6 gadis lainnya melakukan ritual dengan meletakkan mangkuk di atas kepala sambil menari diiringi musik khas Batak.
Dengan adat tersebut akhir tarian itu berkembang yang diyakini mampu mengusir roh jahat. Bukan hanya itu, tarian ini juga memakai properti yang sama dan hanya dimainkan oleh wanita serta diiringi musik Batak.
Tortor Tunggal Panaluan
Jenis tarian tortor tunggal sudah berusia ratusan tahun dan sudah ada sejak etnis Batak ada di daerah tersebut. Menurut cerita, tarian ini mengandung nilai spiritual yang sangat tinggi.
Sebab pada awalnya, tarian tersebut digunakan sebagai media komunikasi antara manusia dan dawa. Tujuannya tarian itu untuk meminta bantuan dan keselamatan dari berbagai bahaya dan bencana. Oleh karena itu sebelum melakukan tarian maka seseorang harus berhati bersih dan tanpa niat kotor.
Gundala-Gundala
Dalam suku Batak Karo, tari Gundala lebih banyak dikenal sebagai tarian pemanggil hujan. Dalam melakukan tarian, penari harus memakai topeng dari bahan kayu sebagai propertinya.
Penyebutan pemanggil hujan karena kematian seekor burung bernama Gurda-gurdi oleh raja dan pasukannya. Kematian burung itu membuat rakyat sedih dan waktu itu hujan pun turun seakan bersedih. Dari kejadian itu maka tarian tersebut disebut demikian sekaligus mengenang kematian burung raksasa tersebut.
Piso Surit
Dalam kisahnya, tarian itu berawal dari seorang wanita yang menunggu kekasih dalam waktu lama. Karena itu penantian itu maka wanita itu diibaratkan burung Piso Surit yang selalu memanggil-manggil seolah menunggu seseorang. Sehingga jadilah tarian itu bernama Piso Surit.
Umumnya tarian itu digunakan untuk menghormat tamu yang berkunjung. Lalu tariannya dimainkan oleh wanita dengan gerakan lemah gemulai seolah sedang merenung dan bersedih.
Lima Sedangkai
Dalam tarian Sumatera utara ini, para penarinya dilakukan secara berpasang-pasangan. Tarian tersebut membutuhkan 10 orang pemuda-pemudi yang nantinya akan terbagi menjadi 5 pasangan.
Menurut cerita, tarian tersebut sudah ada sejak 50 tahun yang lalu. Umumnya tarian itu selalu dihadirkan di berbagai acara adat baik kerja tahunan atau Guro-Guro.
Mbuah Page
Selain Lima Sedangkai, Mbuah Page juga kerap dilakukan di berbagai perayaan kerja tahunan. Dengan tarian itu harapannya agar hasil panen masyarakat melimpah dan terus meningkat setiap tahunnya.
Endeng-Endeng
Tarian tersebut berasal dari Tapanuli Selatan dan dilakukan ketika menanam atau panen raya. Untuk melakukan tarian itu harus ada 10 orang yang terbagi dalam beberapa tugas sebagai berikut:
Pemain Keyboard : 1 orang
Vokalis : 2 orang.
Penabuh gendang : 5 orang
Pemain tamborin : 1 orang
Pemain ketipung : 1 orang.
Untuk menampilkan tarian tersebut umumnya membutuhkan waktu 4 jam. Hal yang menarik dari tarian tersebut ada pada joget, tarian dan lagu-lagunya tergolong ceria dan menyenangkan.
Tor-Tor Naposo Nauli Bulung
Dalam bahasa Sumatera, Naposo Nauli memiliki makna pemuda dan pemudi. Dengan makna tersebut maka tarian ini dimainkan oleh 3 pasangan pria dan wanita. Lalu tarian tersebut sering dijadikan untuk kegiatan umum dan media hiburan saja.
Lalu 3 barisan pasangan di tarian ini harus memiliki marga yang berbeda. Maka bila di bagian depan marganya Nasution maka barisan di belakang harus bermarga Lubis atau yang lainnya.
Guro-Guro Aron Terang Bulan
Nama dari tarian tersebut bila diartikan dalam bahasa Indonesia muda-mudi yang bersenda gurau. Sehingga dalam satu tarian ada satu kelompok yang bentuknya arisan dan sedang mengerjakan ladang. Lalu dari sisi pembentukannya bisa gerak naik turun (gerak endek), gerak goyang badan (gerak jole) dan lainnya.
Tor-Tor Tepak
Bentuk tarian lainnya ada Tor-Tor Tepak yang umumnya ditampilkan ketika pernikahan. Jadi ketika mempelai sudah datang maka penyambutannya menggunakan tarian tersebut.
Selain itu, pelaksanaan tarian juga sering digunakan untuk pembukaan sidang adat. Lalu ketika perayaan apapun dengan tariak ini rata-rata dilakukan selama 3 hari 3 malam atau 7 hari 7 malam.
Sarama Datu
Dalam pelaksanaannya, tarian tersebut kerap dikaitkan dengan upacara ritual Paturun Sibaso. Umumnya setiap tarian selalu diiringi dengan adanya musik Gordang Sambilan.
Tarian itu mulai diselenggarakan ketika terjadi musibah penyakit menular dan kemarau panjang. Karena itu masyarakat sekitar meminta pertolongan pada roh-roh leluhur dengan perantara Sibaso. Pilihan pada tokoh tersebut karena dialah yang bisa berkomunikasi dengan Begu (makhluk halus).
Manduda
Tari Manduda dari sisi maknanya memiliki kesamaan dengan Tari Piring di Sumatera Barat. Bentuk gerakan dari tarian berawal dari cerita petani yang bekerja di sawah mulai dari menanam hingga panen.
Bentuk gerakan yang seperti itu dilakukan sebagai bentuk rasa syukur karena berhasil memanen. Karena bentuk keceriaannya maka gerakan di tarian ini sangat bersemangat dan dilakukan oleh pria dan wanita.
Haroan Bolon
Haroan Bolon pertama kali diciptakan pada tahun 1959 oleh Tuan Taralamsyah Saragih. Nama dari tarian itu awalnya judul lagu dan sekaligus dijadikan iringan dalam tarian tersebut.
Lalu dari sisi gerakannya tidak jauh berbeda dari Manduda dimana menggambarkan kegiatan bertani. Hanya saja pada bagian ini dimulai dari pembibitan, perawatan, panen hingga menumbuk padi menjadi beras.
Fanari Moyo
Nama tarian lainnya ada Fanari Moyo dan rata-rata pemainnya adalah wanita. Mayoritas gerakan dari tarian tersebut seperti burung elang yang sedang terbang di angkasa.
Bentuk gerakan yang seperti itu menggambarkan akan kekuatan dan kegigihan dari seekor elang dan masyarakat Nias. Lalu tarian seperti ini lebih banyak dipertontonkan sebelum dan sesudah acara adat.
Fatale
Nama tarian Fatale lebih sering disebut sebagai tari perang. Sebab gerakannya seperti orang yang sedang bergerang dan mengamuk. Karena itu ketika tarian itu dimainkan maka gerakannya terkesan seperti peperangan asli.
Bahkan bentuk adegan yang diperagakan juga mirip dengan pertunjukan di panggung teater. Lalu dari sisi musiknya juga menegangkan, realistik dan mengikuti naskah yang ada.
Jadi tari tradisional Sumatra Utara sangat beragam karena terbagi dalam berbagai suku. Semua tarian tersebut memiliki ciri khas tertentu mulai dari gerakan seperti petani, berperang hingga yang lainnya.
Tarian itu juga kerap digunakan di berbagai acara adat atau pernikahan di daerah tersebut. Kemudian dari sisi orang menari ada yang pemuda-pemudi atau kalangan wanita saja.
Sekilas Tentang Kota Medan kota provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Surabaya serta kota terbesar di luar pulau Jawa. Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dengan keberadaan Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kuala Namu yang merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia.
Akses dari pusat kota menuju pelabuhan dan bandara dilengkapi oleh jalan tol dan kereta api. Medan adalah kota pertama di Indonesia yang mengintegrasikan bandara dengan kereta api. Berbatasan dengan Selat Malaka, Medan menjadi kota perdagangan, industri, dan bisnis yang sangat penting di Indonesia. Pada tahun 2020, kota Medan memiliki penduduk sebanyak 2.435.252 jiwa, dan kepadatan penduduk 9.522,22 jiwa/km2.
Sejarah Medan berawal dari sebuah kampung yang didirikan oleh Guru Patimpus di pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura. Hari jadi Kota Medan ditetapkan pada 1 Juli 1590. Selanjutnya pada tahun 1632, Medan dijadikan pusat pemerintahan Kesultanan Deli, sebuah kerajaan Melayu. Bangsa Eropa mulai menemukan
Karesidenan Sumatra Timur
Peradaban di Medan terus berkembang hingga Pemerintah Hindia Belanda memberikan status kota pada 1 April 1909 dan menjadikannya pusat pemerintahan Karesidenan Sumatra Timur. Memasuki abad ke-20, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran.
Menurut Bappenas, Medan adalah salah satu dari empat pusat pertumbuhan utama di Indonesia, bersama dengan Jakarta, Surabaya, dan Makassar. Medan adalah kota multietnis yang penduduknya terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda.
Selain Melayu dan Karo sebagai penghuni awal, Medan didominasi oleh etnis Jawa, Batak, Tionghoa, Minangkabau, Mandailing, dan India. Mayoritas penduduk Medan bekerja di sektor perdagangan, sehingga banyak ditemukan ruko di berbagai sudut kota. Di samping kantor-kantor pemerintah provinsi, di Medan juga terdapat kantor-kantor konsulat dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, dan Jerman.
Sejarah – Sekilas Tentang Kota Medan
Medan berasal dari kata bahasa Tamil Maidhan atau Maidhanam, yang berarti tanah lapang atau tempat yang luas, yang kemudian teradopsi ke Bahasa Melayu.
Hari jadi Kota Medan diperingati tiap tahun sejak tahun 1970 yang pada mulanya ditetapkan pada tanggal 1 April 1909. Tanggal ini kemudian mendapat bantahan yang cukup keras dari kalangan pers dan beberapa ahli sejarah. Karena itu, Wali kota membentuk panitia sejarah hari jadi Kota Medan untuk melakukan penelitian dan penyelidikan.
Surat Keputusan Wali kotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No. 342 tanggal 25 Mei 1971 yang waktu itu dijabat oleh Drs. Sjoerkani membentuk Panitia Peneliti Hari Jadi Kota Medan. Duduk sebagai Ketua adalah Prof. Mahadi, SH, Sekretaris Syahruddin Siwan, MA, Anggotanya antara lain Ny. Mariam Darus, SH dan T.Luckman, SH.
Untuk lebih mengintensifkan kegiatan kepanitiaan ini dikeluarkan lagi Surat Keputusan Wali kotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No.618 tanggal 28 Oktober 1971 tentang Pembentukan Panitia Penyusun Sejarah Kota Medan dengan Ketuanya Prof.Mahadi, SH, Sekretaris Syahruddin Siwan, MA dan Anggotanya H. Mohammad Said, Dada Meuraxa, Letkol. Nas Sebayang, Nasir Tim Sutannaga, M.Solly Lubis, SH, Drs. Payung Bangun, MA dan R. Muslim Akbar.
DPRD Medan sepenuhnya mendukung kegiatan kepanitiaan ini sehingga merekapun membentuk Pansus dengan ketua M.A. Harahap, beranggotakan antara lain Drs. M.Hasan Ginting, Djanius Djamin, Badar Kamil, BA dan Mas Sutarjo.
Dalam buku The History of Medan tulisan Tengku Luckman Sinar (1991), dituliskan bahwa menurut “Hikayat Aceh”, Medan sebagai pelabuhan telah ada pada tahun 1590, dan sempat dihancurkan selama serangan Sultan Aceh Alauddin Saidi Mukammil kepada Raja Haru yang berkuasa di situ. Serangan serupa dilakukan Sultan Iskandar Muda tahun 1613, terhadap Kesultanan Deli.
Rumah Datuk Hamparan Perak
Sejak akhir abad ke-16, nama Haru berubah menjadi Ghuri, dan akhirnya pada awal abad ke-17 menjadi Deli. Pertempuran terus-menerus antara Haru dengan Aceh mengakibatkan penduduk Haru jauh berkurang. Sebagai daerah taklukan, banyak warganya yang dipindahkan ke Aceh untuk dijadikan pekerja kasar.
Selain dengan Aceh, Kerajaan Haru yang makmur ini juga tercatat sering terlibat pertempuran dengan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaka dan juga dengan kerajaan dari Jawa. Serangan dari Pulau Jawa ini antara lain tercatat dalam kitab Pararaton yang dikenal dengan Ekspedisi Pamalayu. Dalam Negarakertagama, Mpu Prapanca juga menuliskan bahwa selain Pane (Panai), Majapahit juga menaklukkan Kampe (Kampai) dan Harw (Haru).
Berkurangnya penduduk daerah pantai timur Sumatra akibat berbagai perang ini, lalu diikuti dengan mulai mengalirnya suku-suku dari dataran tinggi pedalaman turun ke pesisir pantai timur Sumatra. Suku Karo bermigrasi ke daerah pantai Langkat, Serdang, dan Deli. Suku Simalungun ke daerah pantai Batubara dan Asahan, serta suku Mandailing ke daerah pantai Kualuh, Kota Pinang, Panai, dan Bilah.
Dalam Riwayat Hamparan Perak yang dokumen aslinya ditulis dalam huruf Karo pada rangkaian bilah bambu, tercatat Guru Patimpus Sembiring Pelawi, tokoh masyarakat Karo, sebagai orang yang pertama kali membuka “desa” yang diberi nama Medan. Namun, naskah asli Riwayat Hamparan Perak yang tersimpan di rumah Datuk Hamparan Perak terakhir telah hangus terbakar ketika terjadi “kerusuhan sosial”, tepatnya tanggal 4 Maret 1946. Patimpus adalah anak Tuan Si Raja Hita, pemimpin Karo yang tinggal di Kampung Pekan (Pakan).
Guru Patimpus – Sekilas Tentang Kota Medan
Ia menolak menggantikan ayahnya dan lebih tertarik pada ilmu pengetahuan dan mistik, sehingga akhirnya dikenal sebagai Guru Patimpus. Antara tahun 1614-1630 Masehi, ia belajar agama Islam dan di-Islamkan oleh Datuk Kota Bangun, setelah kalah dalam adu kesaktian. Selanjutnya Guru Patimpus menikah dengan adik Tarigan, pemimpin daerah yang sekarang bernama Pulau Brayan dan membuka Desa Medan yang terletak di antara Sungai Babura dan Sungai Deli. Dia pun lalu memimpin desa tersebut.
Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590 kemudian dipandang sebagai pembuka sebuah kampung yang bernama Medan Puteri walaupun sangat minim data tentang Guru Patimpus sebagai pendiri Kota Medan. Karenanya hari jadi ditetapkan berdasarkan perkiraan tanggal 1 Juli 1590 dan diusulkan kepada Wali kota Medan untuk dijadikan sebagai hari jadi Medan dalam bentuk perkampungan, yang kemudian dibawa ke Sidang DPRD Tk.II Medan untuk disahkan.
Kesultanan Deli
Berdasarkan Sidang DPRD tanggal 10 Januari 1973 ditetapkan bahwa usul tersebut dapat disempurnakan. Sesuai dengan sidang DPRD, Wali kotamadya Kepala Daerah Tingkat II Medan mengeluarkan Surat Keputusan No.74 tanggal 14 Februari 1973 agar Panitia Penyusun Sejarah Kota Medan melanjutkan kegiatannya untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna.
Berdasarkan perumusan yang dilakukan oleh Pansus Hari Jadi Kota Medan yang diketuai oleh M.A.Harahap bulan Maret 1975 bahwa tanggal 1 Juli 1590. Secara resmi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tk.II Medan menetapkan tanggal 1 Juli 1590 sebagai Hari Jadi Kota Medan dan mencabut Hari Ulang Tahun Kota Medan yang diperingati tanggal 1 April setiap tahunnya pada waktu sebelumnya.
Di Kota Medan juga menjadi pusat Kesultanan Melayu Deli, yang sebelumnya adalah Kerajaan Aru. Kesultanan Deli adalah sebuah kesultanan Melayu yang didirikan pada tahun 1632 oleh Tuanku Panglima Gocah Pahlawan di wilayah bernama Tanah Deli (kini Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Indonesia).
John Anderson, orang Eropa asal Inggris yang mengunjungi Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama Raja Pulau Berayan sudah sejak beberapa tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni sungai.
Sekilas Tentang Kota Medan
Pada tahun 1886, Medan secara resmi memperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya menjadi ibu kota Karesidenan Sumatra Timur sekaligus ibu kota Kesultanan Deli. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra Melayu, dan seorang Tionghoa.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke Medan. Gelombang pertama berupa kedatangan orang Tionghoa dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan. Tetapi setelah tahun 1880 perusahaan perkebunan berhenti mendatangkan orang Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering melakukan kerusuhan.
Perusahaan kemudian sepenuhnya mendatangkan orang Jawa sebagai kuli perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan. Gelombang kedua ialah kedatangan orang Minangkabau, Mandailing, dan Aceh. Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk berdagang, menjadi guru, dan ulama.
Sejak tahun 1950, Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha menjadi 26.510 ha pada tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat.
Demografi – Sekilas Tentang Kota Medan
Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Medan diperkirakan telah mencapai 2.036.018 jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar dari pria, (1.010.174 jiwa > 995.968 jiwa). Jumlah penduduk tersebut diketahui merupakan penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari 500.000 jiwa, yang merupakan penduduk komuter.
Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, penduduk Medan berjumlah 2.109.339 jiwa. Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659 perempuan. Bersama kawasan metropolitannya (Kota Binjai dan Kabupaten Deli Serdang) penduduk Medan mencapai 4.144.583 jiwa. Dengan demikian Medan merupakan kota dengan jumlah penduduk terbesar di Sumatra dan keempat di Indonesia.
Sebagian besar penduduk Medan berasal dari kelompok umur 0-19 dan 20-39 tahun (masing-masing 41% dan 37,8% dari total penduduk). Dilihat dari struktur umur penduduk, Medan dihuni lebih kurang 1.377.751 jiwa berusia produktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur.
Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan, dimana tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah sebesar 0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun 2004. Jumlah penduduk paling banyak ada di Kecamatan Medan Deli, disusul Medan Helvetia dan Medan Tembung.
Jumlah penduduk yang paling sedikit, terdapat di Kecamatan Medan Baru, Medan Maimun, dan Medan Polonia. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi ada di Kecamatan Medan Perjuangan, Medan Area, dan Medan Timur. Pada tahun 2004, angka harapan hidup bagi laki-laki adalah 69 tahun sedangkan bagi wanita adalah 71 tahun.
Suku bangsa – Sekilas Tentang Kota Medan
Kota Medan memiliki beragam etnis atau suku bangsa dengan mayoritas penduduk beretnis Batak, Jawa, Tionghoa, dan Minangkabau. Adapun etnis aslinya adalah Melayu dan Suku Karo bagian Jahe atau pesisir.
Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah masjid, gereja dan vihara Tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota. Daerah di sekitar Jalan Zainul Arifin dikenal sebagai Kampung Keling, yang merupakan daerah pemukiman orang keturunan India.
Secara persentasi, Kota Medan didominasi oleh suku bangsa Batak, yang meliputi Batak Toba, Angkola, Mandailing, Karo, Simalungun dan Pakpak. Penduduk kota Medan berdasarkan suku bangsa tahun 2000 yakni Batak sebanyak 33,70% (Batak Toba 19,21%; Angkola.
Mandailing 9,36%; Karo 4,10%; Simalungun 0,69%; Pakpak 0,34%). Kemudian suku Jawa sebanyak 33,03%, diikuti Tionghoa sebanyak 10,65%, kemudian Minangkabau sebanyak 8,60%, Melayu 6,59%, Aceh 2,78%, Nias sebanyak 0,69%, dan suku lainnya 3,96%.
Secara historis, pada tahun 1918 tercatat bahwa Medan dihuni oleh 43.826 jiwa. Dari jumlah tersebut, 409 orang keturunan Eropa, 35.009 orang Indonesia, 8.269 keturunan Tionghoa, dan 139 berasal dari ras Timur lainnya.
Agama – Sekilas Tentang Kota Medan
Selain multi etnis, kota Medan juga dikenal dengan kota yang beragam agama. Meskipun demikian, warga kota Medan tetap menjaga perdamaian dan kerukunan meskipun berbeda keyakinan. Berdasarkan data sensus Kota Medan tahun 2018 menunjukan bahwa mayoritas penduduk menganut agama Islam 64,35%, kemudian Kristen Protestan 20,99%, Buddha 8,27%, Katolik 5,11%, Hindu 1,04% dan Konghucu 0,06%.
Agama
Persen
Islam
64.35%
Protestan
20.99%
Buddha
8.27%
Katolik
5.11%
Hindu
1.04%
Konghucu
0.06%
Agama utama di Kota Medan berdasarkan etnis adalah:
Islam. terutama dipeluk oleh orang Melayu, Pesisir, Minangkabau, Jawa, Aceh, Arab, Mandailing, Angkola, sebagian lagi orang Karo, Simalungun, Pakpak, dan Tionghoa. Beberapa masjid yang ada di Kota Medan adalah Masjid Al Osmani di Medan Labuhan, Masjid Raya Al Mashun Medan, Masjid Agung Sumatra Utara Medan, Masjid Lama Gang Bengkok Medan dan lainnya.
Kristen (Protestan dan Katolik), terutama dipeluk oleh suku Batak Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, Nias, dan sebagian suku Angkola dan Tionghoa. Beberapa gereja yang ada diantaranya, gereja HKBP, Methodist, Graha Bunda Maria Annai Velangkanni, GBKP, GKPS, GKPA, GKPPD, GKPI, GBI, GPIB, GKII, GPdI, Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB), Katedral Roma, Gereja Mawar Sharon, Gereja Tuhan dan Balai Kerajaan Saksi-saksi Yehuwa.
Hindu, terutama dipeluk oleh orang Tamil atau suku India, dan Bali. Beberapa kuil atau pura yang ada di Kota Medan ialah Pura Agung Raksa Buana di Polonia, Kuil Shri Mariamman, Kuil shri muniswaren, dan Kuil Shri Mahasinggama Kaliamman Polonia
Buddha dan Konghucu terutama dipeluk oleh orang Tionghoa.
11 Tempat Menarik Wisata-Berastagi Medan, Sumatra Utara Indonesia yang harus kamu ketahui apabila kamu datang ke tujuan ke kota Berastagi dengan suasana yang sejuk.
Air Terjun Sipisopiso atau Sipiso-piso adalah sebuah air terjun yang berada di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Air Terjun Sipisopiso memiliki ketinggian hingga 120 meter dan mengucur deras membentuk garis vertikal sempurna.
Sehingga Air Terjun Sipisopiso masuk dalam air terjun tipe Plunge. Air Terjun Sipisopiso berada di bibir kaldera raksasa Danau Toba serta terbentuk pada aliran Sungai Pajanabolon yang merupakan salah satu sungai menyuplai air ke Danau Toba.
Air Terjun Sipisopiso berada di ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan air laut. Nama Sipisopiso diambil dari nama sebuah Gunung yang berada tepat di timur laut Air Terjun Sipisopiso. Gunung yang juga disebut Gunung Sipisopiso ini memiliki ketinggian sekitar 1.860 meter di atas permukaan air laut.
2 – Sapo Juma
Lokasi tempat wisata ini berada di Desa Tonggong, Kecamatan Merek, Karo. Rekomendasi tempat wisata selanjutnya yang bisa Anda kunjungi adalah di kawasan Brand, Kabupaten Karo. Destinasi wisata yang satu ini memang sudah cukup populer, letaknya tidak jauh dari Berastagi, sangat sayang untuk anda lewatkan.
Anda dapat menikmati masa inap yang menyenangkan di Sapo Friday, kemudian menikmati taman megah yang memiliki rangkaian bunga yang indah. Apalagi dengan pemandangan alam sekitarnya yang tak kalah megah. Wisata malam homestay menyenangkan bagi para tamu untuk bermalam, serta area taman yang memberikan pemandangan taman bunga yang indah.
3 – Kebun jeruk/limau
Jika kamu dari Air Terjun Sipiso-piso ke Kebun jeruk 30 menit lebih kurang satu arah tujuan ke Kota Berastagi.
Sampainya kamu ke kebun jeruk dan hendak membeli, kamu di bebas kan memetik sendiri dari kebun nya jika tidak yang punya kebun biasanya sudah mempersiapkan jeruk yang sudah layak untuk di jual.
Ada beberapa kebun dan berada samping jalur jalan, kamu bisa memilah kebunnya yang mana kamu inginkan, jangan lupa mengambil gambar dari kebun tersebut.
4 – Bukit Gundaling
Bukit Gundaling adalah salah satu destinasi wisata paling populer di Berastagi. Ketinggiannya di 1.575 mdpl dengan pemandangan perkebunan warga yang hijau. Dari atas bukit ini, kamu bisa melihat keindahan kota Berastagi, Gunung Sibayak, dan Gunung Sinabung.
Di sini terdapat banyak spot foto seperti miniatur rumah batak, kebun bunga, dan jendela tanpa kaca yang menghadap ke arah perkebunan.
Selain berfoto, menikmati alam, mengejar sunrise atau sunset, kamu juga bisa berjalan kaki berkeliling bukit atau menggunakan sado, kereta yang ditarik menggunakan kuda.
Cerita romantis dari asal nama Bukit Gundaling
Menurut kisah masyarakat, nama Bukit Gundaling terbentuk sebelum masa Indonesia merdeka. Dikatakan seorang pemuda Inggris sempat tinggal di daerah Berastagi sebagai penyebar agama Nasrani.
Suatu hari sang pemuda jatuh cinta dengan seorang gadis penduduk asli daerah tersebut. Mereka pun seringkali bercengkrama di bukit tersebut.
Pada akhirnya, sesuai dengan keinginan orangtua sang gadis, ia pun dinikahkan kepada sepupu dekatnya, meninggalkan sang pemuda Inggris.
Setiap hari sang pemuda mencari gadis tersebut dan memanggil “darling” di sekitar bukit. Hingga akhirnya ia memutuskan meninggalkan Berastagi sambil mengucapkan “good bye darling” – yang akhirnya diubah menjadi “gundaling” oleh masyarakat sekitar.
5 – Pasar Buah – 11 Tempat Menarik Wisata-Berastagi
Berastagi merupakan lokasi dataran tinggi yang sangat kaya akan hasil pertanian. Jika berkunjung ke Berastagi, tidak lengkap rasanya jika tidak mencicipi hasil pertanian di Berastagi. Salah satu tempat terbaik yang bisa Anda kunjungi untuk mendapatkan hasil pertanian masyarakat Berastagi adalah Pasar Buah Berastagi.
Tempat ini terletak di Jl. Gundaling, Tambak Lau Mulgap I, Kec. Berastagi, Kab. Karo. Di situs ini Anda dapat berbelanja berbagai jenis barang alam yang dikumpulkan langsung dari kebun masyarakat, seperti buah jeruk, markisa, manggis, stroberi, sawi, dan sebagainya.
6 – Kebun Stroberry
Kebun Strobery merupakan salah satu tempat wisata di Berastagi yang sering ramai dikunjungi orang. Di situs ini, para tamu dapat menikmati pengalaman memilih buah langsung dari pohonnya. Secara keseluruhan, ada tiga komoditas buah unggulan yang bisa dikoleksi dan dinikmati di kawasan ini. Ketiga komoditas buah tersebut adalah jeruk madu, stroberi, dan markisa.
Semua buah yang dipanen di tempat ini dapat dimakan di tempat dan juga dapat dibawa pulang sebagai kenang-kenangan. Pada hari-hari biasa, objek wisata ini tersedia untuk umum dari fajar hingga senja setiap hari. Pada hari-hari suci (seperti Natal), area ini biasanya ditutup untuk umum dan baru dibuka kembali saat setelah tahun baru.
7 – Hostpring / Pemandian Air Panas Sidebuk-debuk
Kalau kamu belum terbiasa dengan iklim dingin di Berastagi dan ingin merelaksasi diri, ini tandanya kamu perlu mencari kehangatan di Pemandian Air Panas Sidebuk-debuk. Berjarak sekitar 58 km dari kota Medan, pemandian air panas ini berada di ketinggian 2.000 mdpl.
Sumber mata air panasnya mengandung sulfur atau belerang sekitar 16% ini muncul melalui retakan dari aliran lava daerah selatan lereng Gunung Sibayak – Sehingga dikenal dapat menghilangkan penyakit gatal-gatal atau penyakit kulit lainnya.
Uniknya, tak hanya air panas dan pemandangan gunung yang cantik, di sini juga ada kolam pemandian yang airnya dingin, sehingga wisatawan dapat memilih kehangatan air sesuai selera.
8 – Air Terjun Sikulikap – 11 Tempat Menarik Wisata-Berastagi
Air Terjun Sikulikap atau dikenal warga sekitar dengan nama Sampure Sikulikap berada dekat dengan Kawasan Ekosistem Leuser. Air terjun ini memiliki ketinggian 30 meter dan berada di dalam hutan hujan tropis.
Konon, nama unik Sikulikap diberikan oleh warga Etnis Karo, yang berarti burung elang. Nama ini diberikan karena di beberapa tahun silam, banyak sekali burung elang di wilayah ini.
Untuk mencapai Air Terjun Sikulikap, kamu harus berjalan sekitar 15 menit. Namun, jika kamu beruntung, kamu bisa menyapa berbagai hewan liar seperti bajing, burung gagak, dan kupu-kupu cantik.
Sesampai di lokasi, kamu akan menemukan air terjun. Keindahan alamnya bukan hanya di arus deras air yang bersumber dari Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Barisan, namun juga dinding batu air terjun ini yang sering menjadi area panjat tebing bagi pecinta alam.
Meskipun terkadang aliran air menjadi sangat dan tidak aman untuk mandi dan berenang, namun kamu tetap bisa menikmati megahnya Air Terjun Sikulikap dengan berkemah dan menyegarkan mata dengan berfoto di sini.
Jika beruntung, kamu juga bisa bertemu monyet Gibon yang seringkali bergelantungan di sekitar objek wisata alam ini. Tenang saja, monyet Gibon tidak berbahaya kok, kamu cukup menghentakkan kaki atau memberi makanan untuk mengusirnya.
9 – Bukit Kubu
Bukit Kubu adalah hamparan rumput hijau seluas 5 hektar yang juga dikenal sebagai Bukit Teletubbies. Destinasi wisata bukit di Berastagi ini berada di kawasan hotel tua bernama sama.
Meskipun berada di kawasan hotel, kamu dan keluarga tetap bisa bersantai di area dengan pepohonan pinus ini hanya dengan membayar tiket masuk, tanpa perlu menginap di hotel.
Bentuk Bukit Kubu yang tidak beraturan (naik-turun) dengan barisan pepohonan pinus, membuat piknik menjadi salah satu tujuan utama wisatawa mengunjungi lokasi ini.
Selain piknik, beberapa aktivitas lain yang bisa dilakukan adalah bermain flying fox, naik delman, dan berkuda. Angin di area ini juga cukup kencang, sehingga sangat cocok untuk menerbangkan layang-layang.
Ada juga bangunan peninggalan Belanda, seperti gedung pertemuan dan sejumlah rumah-rumah persinggahan Bung Karno yang menarik untuk kamu kunjungi.
10 – Funland Mikie Holiday
Tak hanya wisata alam, ada juga tempat wisata rekreasi di Berastagi. Untuk kamu yang berwisata bersama keluarga, jangan sampai lewatkan bermain di Funland Mikie Holiday. Kamu bisa mencapai ke taman rekreasi ini dengan 2-3 jam berkendara dari kota Medan.
Outdoor fun park terbesar dan pertama di Sumatera Utara ini berada di Kabupaten Karo dan memiliki 35 wahana rekreasi. Beberapa contohnya adalah splash atau wahana serupa niagara, carousel, mini roller coaster, dan bombom car. Selain wahana yang beragam, fasilitas yang tersedia juga mumpuni yaitu parkir gratis, mushola, gazebo, taman, shuttle bus, dan juga mesin ATM.
11 – Rindu Alam Resort
Rindu Alam Resort ini berada di kawasan perbukitan, panorama alam di sekitarnya sangatlah indah dan sebagian besar memang berupa panorama bukit-bukit. Resort ini dilengkapi dengan fasilitas menarik, seperti kolam renang.
Ada juga spot foto rumah hobbit, spot ayunan, dan lain sebaganya. Tempat wisata ini cocok banget dikunjungi kalangan muda maupun sebagai tempat rekreasi untuk keluarga. Direkomendasikan untuk honeymoon bagi pasangan keluarga baru. Suasana yang nyaman menjadi poin utama di kawasan ini.
18-Tempat Menarik Wisata Di-Medan yang sering di kunjungi wisatawan lokal dan Manca negara, kamu harus mengetahuinya apabila kamu bepergian wisata ke kota medan tapi ini di kawasan kota medannya bukan kota Berastagi atau kota parapat Lake tobanya ya.
Tempat wisata selanjutnya yang dapat Anda tuju saat berada di Kota Medan adalah Masjid Raya Medan. Selain sebagai tempat beribadah, masjid kebanggaan Kota Medan ini juga banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.
Keunikan dari bangunan ini juga terlihat dari tampilan bangunannya. Di bagian kubahnya juga memiliki warna hitam yang membuat bangunan masjid ini akan terlihat semakin menawan.
Lokasi: Jl. Sisingamangaraja No.61, Mesjid, Kec. Medan Kota, Kota Medan.
2- Istana Maimun – 18-Tempat Menarik Wisata Di-Medan
Istana Maimun adalah destinasi wisata yang menawarkan tampilan bangunan yang unik. Perpaduan gaya arsitektur dari beraham belahan dunia menjadi daya tarik tempat ini. Sebut saja gaya arsitektur dari Spanyol, Italia, Melayu, dan juga Timur Tengah.
Di area istana ini, Anda dapat berburu banyak spot menarik untuk berfoto. Area dari Istana Maimun tersebut juga terbilang cukup luas untuk menampung banyak jumlah pengunjung yang datang.
Lokasi: Jl. Brigjend Katamso No.66, A U R, Kec. Medan Maimun, Kota Medan.
3- Taman Mora Indah
Taman Mora Indah adalah destinasi wisata berikutnya yang dapat Anda tuju selagi berada di Kota Medan. Objek wisata ini sendiri menawarkan pesona taman air bagi para pengunjungnya yang cocok untuk tujuan wisata keluarga.
Di dalamnya, Anda bisa mencoba beragam wahana yang menarik dan terbilang cukup seru. Sebut saja wahana berupa flying fox yang telah dibuat sedemikian rupa. Tanpa perlu khawatir di tempat ini juga telah tersedia aneka sajian kuliner yang layak dicoba.
Lokasi: Jl. Sisingamangaraja, Bangun Mulia, Kec. Medan Amplas, Kota Medan.
4- Rahmat Gallery Muzium
Di Rahmat Gallery Medan ini Anda dapat melihat beragam jenis satwa yang telah diawetkan di dalamnya. Namun tidak perlu khawatir, satwa tersebut tidak sengaja diburu hanya untuk diawetkan begitu saja. Museum ini juga telah dikenal dengan sebutan Wild Museum. Terdapat setidaknya 1000 spesies yang telah diawetkan di dalam Rahmat Gallery Medan tersebut. Dengan hal tersebut menjadikan tempat wisata ini begitu terkenal di berbagai kalangan.
Dapat diketahui pula bahwa Rahmat Gallery Medan adalah sebuah museum satwa yang paling lengkap dan pertama kali ada di kawasan Asia Tenggara. Tentu dengan pencapaian tersebut membuat tempat wisata ini sangat layak untuk diapresiasi. Selain sebagai tempat rekreasi saja, dengan masuk ke dalamnya juga akan menambah wawasan yang dimiliki oleh pengunjung yang datang. Satwa liar khas Afrika pun dapat Anda temui di destinasi wisata andalan ini.
Lokasi: Jl. S. Parman No.309, Petisah Hulu, Kec. Medan Baru, Kota Medan.
5- Taman Labirin Simalem Resort
Bagi Anda yang ingin memiliki pengalaman liburan yang berbeda, maka Taman Labirin Simalem Resort ini sangat layak untuk dikunjungi. Taman labirin tersebut tersusun dengan begitu ciamik dan rapi. Tidak hanya itu, pepohonan di area taman juga memiliki kesan asri saat dipandang mata.
Permainan petak umpet pun dapat Anda lakukan saat berada di taman ini. Di bagian pintu keluar, juga terdapat tugu air mancur yang dapat menyegarkan mata pengunjung.
Lokasi: Jl. Raya Merek KM.9, Sidikalang, Kec. Kodon-Kodon, Kab.Karo.
6- Merdeka Walk Medan – 18-Tempat Menarik Wisata Di-Medan
Tempat populer selanjutnya di Kota Medan yang erat kaitannya dengan anak muda adalah Merdeka Walk. Terdapat banyak sajian kuliner lezat yang bisa disantap saat berkunjung ke area tempat ini. Selain masakan khas nusantara, juga terdapat masakan barat dan Asia yang lainnya.
Biasanya lokasi ini akan ramai pengunjung saat sore dan malam hari. Sembari menikmati kuliner di tempat tersebut, Anda juga bisa nongkrong bersama dengan teman-teman.
Lokasi: Jl. Balai Kota, Kesawan, Kec. Medan Barat, Kota Medan.
7- Woners Water World
Woners Water World adalah tempat wisata selanjutnya yang bisa Anda tuju selagi berada di daerah Medan. Tempat wisata ini juga sangat tepat bagi Anda yang menyukai wisata air. Di area ini telah tersedia lima seluncuran dengan jenis yang berbeda bagi para wisatawan yang datang.
Beragam wahana dan fasilitas pun bisa Anda nikmati selagi berada di area ini. Tempat wisata ini juga sangat direkomendasikan bagi Anda yang berkunjung bersama keluarga.
Lokasi: Jl. Padang Golf CBD Polonia, Suka Damai, Kec. Medan Polonia, Kota Medan.
8- Danau Linting
Bagi Anda yang hendak mencari tempat wisata alam, maka Danau Linting adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi. Pemandangan eksotis pun akan Anda rasakan saat berada di tempat ini. Air danau yang ada juga terlihat biru kehijauan sehingga menyejukkan siapa saja yang memandangnya.
Pemandangan alam di sekitar danau pun begitu sayang untuk Anda lewatkan begitu saja. Jajaran pepohonan tersebut juga menjadikan area danau ini terlihat asri.
Lokasi: Rumah Rih, Kec. Sinembah Tanjung Muda Hulu, Kab. Deli Serdang.
9- Cagar Alam Sibolangit
Jika Anda hendak mencari tempat wisata yang tenang, maka destinasi wisata ini sangat direkomendasikan untuk dikunjungi. Dengan berkunjung ke Cagar Alam Sibolangit, akan membantu Anda menghilangkan kepenatan yang dirasakan.
Suasana alam yang asri dan sejuk pun menjadi nilai lebih dari cagar ala mini. Hal tersebut juga menjadikan banyak orang betah berlama-lama berada disana.
Lokasi: Desa Sibolangit, Kec. Sibolangit, Kab. Deli Serdang.
10- Kebun Binatang Medan
Kebun Binatang Medan adalah destinasi wisata berikutnya yang dapat Anda tuju saat berlibur ke Kota Medan. Terdapat banyak jenis satwa yang dipelihara di tempat ini. Tidak hanya itu, juga terdapat wahana bermain yang bisa Anda gunakan selagi berada di kebun binatang. Wahana yang dimaksud ialah untuk kegiatan outbound yang seru dan mengasyikkan.
Lokasi: Jl. Brigjend Katamso No.683 D, RT.02, Kampung Baru, Kec. Medan Maimun, Kota Medan.
11- Negeri Kincir Angin Medan – 18-Tempat Menarik Wisata Di-Medan
Negeri Kincir Angin Medan merupakan tempat wisata yang cukup unik di Kota Medan. Dengan datang ke tempat ini, Anda akan merasakan sensasi seakan berada di Belanda. Hal ini dapat pula disebabkan karena keberadaan sebuah kincir angina besar di tempat tersebut.
Pada bangunan kincir angin juga memiliki segudang hal menarik di dalamnya. Mulai dari pernak-pernik khas dari negeri Belanda hingga sebuah ruangan dengan ribuan cermin di dalamnya.
Lokasi: Jl. Pahlawan Deli Tua- Medan, Suka Makmur, Kec. Deli Tua, Kab. Deli Serdang.
12- Danau Siombak – 18-Tempat Menarik Wisata Di-Medan
Selain Danau Linting, masih terdapat danau lain yang bisa Anda kunjungi selagi berada di kawasan ini. Danau yang dimaksud adalah Danau Siombak yang juga diketahui merupakan sebuah danau buatan.
Banyak aktivitas seru yang dapat Anda lakukan saat berada di danau tersebut, mulai dari berenang hingga memancing. Pesona keindahan danau ini pun telah diakui oleh berbagai pihak baik dari dalam maupun luar daerah Medan.
Lokasi: Jl. Ps. Nippon No.ujung, Paya Pasir, Kec. Medan Marelan, Kota Medan.
13- Air Terjun Telaga Dwi Warna
Keindahan alam dan kesejukan aliran air adalah daya tarik dari tempat wisata yang satu ini. Kepopuleran Air Terjun Telaga Dwi Warna ini juga membuatnya banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Tidak hanya itu, tempat wisata ini juga memiliki keunikan tersendiri, yakni dari aliran air yang ada disana. Pada air terjun tersebut terdapat dua jenis aliran air yang menawarkan suhu air berbeda.
Lokasi: Desa Sirugun, Kec. Sibolangit, Kab. Deli Serdang.
14- Air Terjun Sipiso-Piso – 18-Tempat Menarik Wisata Di-Medan
Air Terjun Sipiso-Piso Tongging adalah tempat wisata hits dan popular yang ada di Medan. Tempat wisata ini juga sangat direkomendasikan bagi Anda yang memiliki jiwa petualangan. Pemandangan di area air terjun tersebut pun akan memanjakan mata siapa saja yang memandangnya. Diketahui pula bahwa di sekitar area air terjun tersebut terdapat perbukitan dengan pohon-pohon yang terlihat begitu asri dan sejuk dipandang mata.
Lokasi: Pengambaten, Kec. Merek, Kab. Karo.
15- Bukit Lawang – 18-Tempat Menarik Wisata Di-Medan
Destinasi wisata yang populer berikutnya adalah Bukit Lawang. Daerah bukit ini juga diketahui merupakan konservasi untuk satwa orang utan. Dengan berkunjung kesana, Anda dapat bertemu langsung dengan satwa tersebut. Namun untuk sampai di atasnya, para pengunjung juga harus melakukan pendakian terlebih dahulu dan masuk ke dalam hutan di area tersebut.
Lokasi: Bohoro, Kec. Bohorok, Kab. Langkat.
16- Danau Lau Kawar – 18-Tempat Menarik Wisata Di-Medan
Danau Lau Kawar adalah tempat wisata berikutnya yang bisa Anday tuju selagi berada di Sumatera Utara. Kepopuleran danau ini juga tidak kalah saing dengan Danau Toba di pulau tersebut. Saat berkunjung kesana, Anda akan disuguhi pemandangan alam yang begitu mempesona.
Perpaduan air danau dengan pepohonan di sekitarnya juga menjadikan tempat ini banyak dikunjungi oleh wisatawan dari dalam dan luar daerah.
Lokasi: Jl. Danau Lau KawarSei Agul, Kec. Medan Barat, Kota Medan.
17- Arung Jeram Sungai Bingei
Bagi Anda yang menyukai kegiatan menantang, maka tempat wisata ini sangat cocok untuk dikunjungi. Anda dapat merasakan sensasi liburan yang seru dan memacu adrenalin dengan mengarungi sungai di destinasi wisata satu ini. Namun tentu saja, wawasan dasar diperlukan sebelum Anda mulai mengarung di tempat indah yang ada di Sumatera tersebut. Karena dengan hal itu akan membuat kegiatan liburan yang dilakukan akan lebih aman.
Dengan mencoba wisata alam seru ini, Anda dapat merasakan sensasi menaiki perahu karet yang digunakan khusus untuk mengarungi sungai. Tidak hanya menyediakan pilihan bagi tim, tempat wisata ini juga bisa Anda coba secara perorangan. Dari ulasan mengenai tempat wisata menantang ini, Anda berminat untuk mencoba mengarungi sungai di Sumatera yang satu ini?
Lokasi: Jl. Setia Budi No.132, Tanjung Sari, Kec. Medan Selayang, Kota Medan.
18- Rumah Tjong A Fie
Rumah Tjong A Fie adalah destinasi wisata selanjutnya yang dapat Anda coba untuk memperoleh pengalaman liburan yang berbeda. Dengan masuk ke dalam area tempat wisata ini, Anda pun dapat memahami sepenggal sejarah yang ada di daerah Medan. Diketahui pula bahwa Kota Medan memang menyimpan banyak bangunan tua yang kaya akan nilai sejarah di dalamnya.
Tjong A Fie sendiri merupakan seorang tokoh yang berasal dari Provinsi Guandong. Sesaui dengan asalnya, bangunan rumah ini juga memiliki cirikhas hunian dari daratan China. Anda bisa melihat banyak foto yang terpajang di rumah bersejarah ini. Mulai dari foto sang pemilik rumah, keluarga, dan juga para penguasa Belanda yang hidup pada masanya. Biasanya juga terdapat pemandu yang akan menemani Anda saat berkunjung ke rumah ini.
Lokasi: Jl. Jend. Ahmad Yani No.105, Kesawan, Kec. Medan Barat, Kota Medan.